Menag saat konferensi pers di Makkah, Selasa, 10 Juni 2025. Foto Kemenag
Makkah. Beritahaji.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah selesai dilaksanakan.
Ia menilai, secara umum penyelenggaraan Armuzna berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian untuk perbaikan ke depan.
Adapun Menag juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh para jemaah selama pelaksanaan ibadah.
Di sisi lain, ia turut mengapresiasi sejumlah inovasi dan terobosan baru yang dihadirkan dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
“Saya bersyukur ada sejumlah hal baru dalam rangka memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” terang Menag saat konferensi pers di Makkah, Selasa, 10 Juni 2025.
Dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M ini, setidaknya ada empat terobosan yang dicatat Menag sebagai langkah penting menuju layanan yang lebih baik.
Menag menjelaskan, BPIH tahun ini mengalami penurunan dari rerata tahun lalu sebesar Rp93,4 juta menjadi Rp89,4 juta.
Ia menyebut, langkah ini menjadi bagian dari penyesuaian terhadap transformasi besar dalam layanan haji yang tengah berlangsung di Arab Saudi.
Ia menjelaskan, jalur pertama dilakukan melalui Program Adahi di Tanah Suci yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqoddasah. Sementara jalur kedua dilakukan di Tanah Air, bagi jemaah yang mengikuti pendapat ulama yang memperbolehkan penyembelihan hewan dam di Indonesia, melalui BAZNAS.
"Sampai hari ini, terkumpul ada Rp21.290.432.707, untuk 8.451 dam," sebutnya.
Adapun ekspor bumbu nusantara tercatat mengalami lonjakan signifikan tahun ini. Menag menjelaskan bahwa jumlah ekspor meningkat hingga 475 ton, dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 16 ton, dan sekitar 70 ton pada tahun 2024.
Adapun Menag juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh para jemaah selama pelaksanaan ibadah.
Di sisi lain, ia turut mengapresiasi sejumlah inovasi dan terobosan baru yang dihadirkan dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
“Saya bersyukur ada sejumlah hal baru dalam rangka memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” terang Menag saat konferensi pers di Makkah, Selasa, 10 Juni 2025.
Dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M ini, setidaknya ada empat terobosan yang dicatat Menag sebagai langkah penting menuju layanan yang lebih baik.
1. Penurunan Biaya Haji
"Pertama, penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ini merupakan hasil kesepakatan bersama pemerintah dan DPR dan sesuai arahan Presiden Prabowo Subiyanto," ujarnya.Menag menjelaskan, BPIH tahun ini mengalami penurunan dari rerata tahun lalu sebesar Rp93,4 juta menjadi Rp89,4 juta.
2. Cegah Monopoli Layanan Haji
"Ketua, mencegah praktik monopoli. Ini dilakukan dengan skema penyediaan layanan haji yang melibatkan delapan Syarikah," tambahnya.Ia menyebut, langkah ini menjadi bagian dari penyesuaian terhadap transformasi besar dalam layanan haji yang tengah berlangsung di Arab Saudi.
3. Skema Baru Pembayaran Dam
"Ketiga, pembayaran Dam melalui Adahi dan Baznas. Tahun ini, kali pertama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan dam/hadyu," ujarnya.Ia menjelaskan, jalur pertama dilakukan melalui Program Adahi di Tanah Suci yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqoddasah. Sementara jalur kedua dilakukan di Tanah Air, bagi jemaah yang mengikuti pendapat ulama yang memperbolehkan penyembelihan hewan dam di Indonesia, melalui BAZNAS.
"Sampai hari ini, terkumpul ada Rp21.290.432.707, untuk 8.451 dam," sebutnya.
4. Dorong Ekonomi Lewat Ekspor Bumbu Nusantara
"Terobosan terakhir atau keempat adalah penguatan ekosistem ekonomi haji. Ini merupakan program berkelanjutan sejak tiga tahun terakhir, dalam bentuk ekspor bumbu nusantara. Namun, lompatan tahun ini cukup signifikan," ujarnya.Adapun ekspor bumbu nusantara tercatat mengalami lonjakan signifikan tahun ini. Menag menjelaskan bahwa jumlah ekspor meningkat hingga 475 ton, dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 16 ton, dan sekitar 70 ton pada tahun 2024.