Kedatangan jemaah haji (JH) kloter 38 UPG di Aula Arafah Asrama Haji Makassar, Selasa 8 Juli 2025. Foto Kemenag Sulsel.
BeritaHaji.id - Jemaah haji (JH) kloter 38 asal Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi tiba di Asrama Haji Makassar, Selasa, 8 Juli 2025 pukul 11.29 WITA. Kloter ini terdiri dari 388 jemaah yang berasal dari Baubau, Bombana, dan Buton Tengah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sultra, H. Muhammad Saleh, menyambut kedatangan para jemaah di Aula Arafah dengan rasa haru dan sedih.
Ia mengungkapkan kloter 38 menjadi kloter yang banyak menghadapi ujian berat selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
“Dari 5 kloter utuh dan 1 gabungan, kloter 38 ini yang banyak ujiannya. Tiga jemaah kami wafat di Tanah Suci, tiga - tiganya ada di kloter ini,” ungkapnya.
Ia pun mengenang momen duka saat melihat langsung salah satu jemaah meninggal dunia di sektor II pada tengah malam.
“Satu jemaah saya hadir dan lihat betul saat meninggal di sektor II pada jam tengah malam," ujarnya dengan suara bergetar menahan kesedihan.
Muhammad Saleh menegaskan, kematian merupakan rahasia Allah SWT yang tak dapat dielakkan.
Selain itu, dua jemaah kloter 38 mengalami kendala kesehatan sehingga gagal pulang ke tanah air karena tidak laik terbang.
"Dua jemaah di kloter ini juga tertunda keberangkatannya. Kopernya sudah berangkat, tiba-tiba jemaahnya tidak laik terbang karena persoalan kesehatan. Mudah-mudahan bisa menyusul pada kloter berikutnya,” tambahnya.
Sebagai pesan penutup, Muhammad Saleh mengingatkan para jemaah untuk terus memelihara kemabruran haji mereka setelah kembali ke daerah masing-masing.
“Tugas bapak ibu setelah tiba di daerah masing masing, mari kita rawat, kita pelihara nilai - nilai kemabruaran haji yang ada pada bapak ibu semua,” pungkasnya.
Penyerahan kloter 38 secara resmi dilakukan oleh Kepala Bidang Akomodasi dan Transportasi PPIH embarkasi UPG Makassar, H. Wahyuddin Hakim.
Turut hadir dalam acara tersebut Kabid PHU Kanwil Kemenag Sultra serta Kepala Kemenag Kota Baubau, Bombana, dan Buton Tengah.
Adapun jemaah kloter 38 yang wafat di Tanah Suci yaitu Muh Idris Abdulla (59), Sumiati Intadi Abdullah (73), dan Muhammad Rusdin Hadia (60). Sementara dua jemaah yang gagal pulang karena sakit adalah Muslihin Adam (57) dan La Ode Abusari (68).
“Dari 5 kloter utuh dan 1 gabungan, kloter 38 ini yang banyak ujiannya. Tiga jemaah kami wafat di Tanah Suci, tiga - tiganya ada di kloter ini,” ungkapnya.
Ia pun mengenang momen duka saat melihat langsung salah satu jemaah meninggal dunia di sektor II pada tengah malam.
“Satu jemaah saya hadir dan lihat betul saat meninggal di sektor II pada jam tengah malam," ujarnya dengan suara bergetar menahan kesedihan.
Muhammad Saleh menegaskan, kematian merupakan rahasia Allah SWT yang tak dapat dielakkan.
Selain itu, dua jemaah kloter 38 mengalami kendala kesehatan sehingga gagal pulang ke tanah air karena tidak laik terbang.
"Dua jemaah di kloter ini juga tertunda keberangkatannya. Kopernya sudah berangkat, tiba-tiba jemaahnya tidak laik terbang karena persoalan kesehatan. Mudah-mudahan bisa menyusul pada kloter berikutnya,” tambahnya.
Sebagai pesan penutup, Muhammad Saleh mengingatkan para jemaah untuk terus memelihara kemabruran haji mereka setelah kembali ke daerah masing-masing.
“Tugas bapak ibu setelah tiba di daerah masing masing, mari kita rawat, kita pelihara nilai - nilai kemabruaran haji yang ada pada bapak ibu semua,” pungkasnya.
Penyerahan kloter 38 secara resmi dilakukan oleh Kepala Bidang Akomodasi dan Transportasi PPIH embarkasi UPG Makassar, H. Wahyuddin Hakim.
Turut hadir dalam acara tersebut Kabid PHU Kanwil Kemenag Sultra serta Kepala Kemenag Kota Baubau, Bombana, dan Buton Tengah.
Adapun jemaah kloter 38 yang wafat di Tanah Suci yaitu Muh Idris Abdulla (59), Sumiati Intadi Abdullah (73), dan Muhammad Rusdin Hadia (60). Sementara dua jemaah yang gagal pulang karena sakit adalah Muslihin Adam (57) dan La Ode Abusari (68).
.png)
