
Ilustrasi makanan nusantara. Foto Unsplash.
Meal test disajikan oleh dua maskapai yang akan memberangkatkan jemaah dari embarkasi JKG yakni Garuda Indonesia (GA) dan Saudi Airlines (SV). Adapun makanan yang akan disajikan dua maskapai penerbangan haji nanti adalah makanan khas nusantara seperti gado-gado, salad ayam, kalio ayam, saus ikan, tongseng, pepes ikan dan varian roti.
Selain itu ada juga kering tempe teri, tumis buncis, sambal lado mudo, ayam panggang dengan minuman lengkap seperti susu, jus, dan buah segar.
“Meal Test ini penting dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah haji selama perjalanan ibadah haji,” kata M. Arfi Hatim, dilansir dari laman PHU Kemenag.
Tujuan dari Meal Test ini adalah untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan kualitas yang tinggi.
Dijelaskan, makanan yang akan disajikan kepada jemaah dalam penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke tanah suci berupa dua kali makanan berat ditambah snack dan sajian makanan ringan lainnya.
Dijelaskan, makanan yang akan disajikan kepada jemaah dalam penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke tanah suci berupa dua kali makanan berat ditambah snack dan sajian makanan ringan lainnya.
Ikut juga mendampingi para stakeholder yg terlibat secara langsung seperti Pemda DKI, Kanwil Imigrasi DKI, Dinas Kesehatan, Kepabeanan dan unsur lain.
Lantik PPIH Embarkasi Pondok Gede
Selain melakukan meal test, di temoat yang sama Sesditjen Arfi juga melantik 23 orang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede Jakarta Tahun 1446H/2025M.
Dalam arahannya, Arfi mengatakan pelantikan PPIH Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) merupakan rangkaian dari proses persiapan penyelenggaraan haji yang sangat penting.
“Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang menjadi tangungjawab pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dengan melibatkan kementerian/lembaga dan stakholder terkait,” kata Arfi.
“Mulai dari Imigrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, TNI/Polri, pemerintah daerah, Kemenag Kabupaten/kota dan stakholder lainnya,” sambung Arfi.
Hal ini, lanjut Arfi menunjukkan bahwa persiapan penyelenggraan ibadah haji membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Ia menambahkan embarkasi dan debarkasi menjadi salah satu ujung tombak dan etalase dari penyelenggaraan ibadah haji.
“Jadi peleyanan di embarkasi akan memberikan kesan penting kepada jemaah ketika masuk asrama haji menjelang keberangkatan ke tanah suci,“ tandas Arfi.
“Bapak dan Ibu adalah sosok yang tepat untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji khususnya jemaah haji embarkasi JKG,” ujarnya.
Dikatakan Arfi, dalam penyelenggaraan ibadah haji ada PPIH Pusat, PPIH Arab Saudi, PPIH Kloter dan PPIH Embarkasi.
Peran PPIH, kata Arfi, sangat penting dan strategis dalam memberikan pelayanan sehingga menjadi etalase dan ujung tombak penyelenggaraan ibadah haji dengan memberikan kesan terbaik kepada jemaah mulai dari keberangkatan ke tanah suci hingga kepulangan ke tanah air.
"Semoga komitmen dan tanggung jawab yang diberikan kepada bapak dan ibu bisa memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji kita di embarkasi. Kita berharap penyelenggaraan haji 2025 ini dapat berjalan lancar dan sukses,” harap Arfi.
Dalam arahannya, Arfi mengatakan pelantikan PPIH Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) merupakan rangkaian dari proses persiapan penyelenggaraan haji yang sangat penting.
“Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang menjadi tangungjawab pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dengan melibatkan kementerian/lembaga dan stakholder terkait,” kata Arfi.
“Mulai dari Imigrasi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, TNI/Polri, pemerintah daerah, Kemenag Kabupaten/kota dan stakholder lainnya,” sambung Arfi.
Hal ini, lanjut Arfi menunjukkan bahwa persiapan penyelenggraan ibadah haji membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Ia menambahkan embarkasi dan debarkasi menjadi salah satu ujung tombak dan etalase dari penyelenggaraan ibadah haji.
“Jadi peleyanan di embarkasi akan memberikan kesan penting kepada jemaah ketika masuk asrama haji menjelang keberangkatan ke tanah suci,“ tandas Arfi.
“Bapak dan Ibu adalah sosok yang tepat untuk memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji khususnya jemaah haji embarkasi JKG,” ujarnya.
Dikatakan Arfi, dalam penyelenggaraan ibadah haji ada PPIH Pusat, PPIH Arab Saudi, PPIH Kloter dan PPIH Embarkasi.
Peran PPIH, kata Arfi, sangat penting dan strategis dalam memberikan pelayanan sehingga menjadi etalase dan ujung tombak penyelenggaraan ibadah haji dengan memberikan kesan terbaik kepada jemaah mulai dari keberangkatan ke tanah suci hingga kepulangan ke tanah air.
"Semoga komitmen dan tanggung jawab yang diberikan kepada bapak dan ibu bisa memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah haji kita di embarkasi. Kita berharap penyelenggaraan haji 2025 ini dapat berjalan lancar dan sukses,” harap Arfi.