Suriyadi Suteguh Sumijan, Jemaah haji asal Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan yang sempat lumpuh dan divonis tak ada harapan hidup. Foto Kemenag.
BeritaHaji.id - Peristiwa kecelakaan parah di tahun 2009 membuat Suriyadi Suteguh Sumijan, Warga Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan mengalami kelumpuhan selama beberapa bulan.
Tak hanya itu, pria kelahiran kelahiran 21 Juli 1974 ini divonis tidak ada harapan hidup. Sepanjang hari selama 2 tahun, ia tidak boleh mengkonsumsi nasi dan hanya makan gabin sehingga mengakibatkan berat badannya hanya tersisa 35 Kg.
“Masuk rumahku orang melihat nangis, karena yang terlihat hanya tengkorak saja,” ungkap Suriyadi.
Kondisi kesehatannya yang sangat memprihatinkan, tidak membuat Suriyadi patah semangat untuk bertahan hidup dan mendapatkan kesembuhan. Semangat, berobat, dan doa menjadi usahanya untuk mendapatkan kesembuhan, ditambah dengan kesetiaan dan ketulusan sang istri dalam merawatnya.
Setelah 2,5 tahun, di tahun 2011 ia berhasil mendapatkan kesembuhan setelah bolak balik berobat ke lima rumah sakit yang ada di Banjarmasin dan menghabiskan uang yang mau disetorkan untuk setoran awal biaya haji.
Tidak berselang lama, guru Matematika di MTsN 6 Barito Kuala yang berusaha sampingan bertani dan terapis pijak refleksi Limpatik terssbut berhasil mendapatkan porsi haji bersama istirinya di November 2011.
“Tepatnya 11 November 2011 bertepatan dengan hari pahlawan saya dan istri mendaftar haji,” ungkapnya dilansir dari laman PHU Kemenag.
Suryadi berharap kisah hidupnya yang berusaha mengumpulkan uang sedikit demi sedikit sejak tahun 1999 dan harus mengajar sampai di tiga sekolah dalam sehari kemudian diuji dengan sakit, namun kemudian dalam waktu yang relatif singkat Allah mudahkan, bisa memotivasi siapa saja yang ingin berhaji untuk terus berusaha mewujudkan mimpinya dengan tekad, semangat dan usaha yang kuat.
“Maka bersyukurlah atas nikmat sehat dan ujian sakit,” tukasnya.