
Jemaah haji Indonesia naik bus shalawat di terminal Syib Amir. Foto: Kemenag
Makkah.BeritaHaji.id - Selama pelaksanaan ibadah haji, Pemerintah Indonesia menyediakan layanan bus shalawat yang beroperasi penuh 24 jam untuk memfasilitasi jemaah menuju tiga terminal utama di sekitar Masjidil Haram, yaitu Syib Amir, Jabal Ka'bah, dan Ajyad.
Bus ini mengantar jemaah dari hotel menuju masjid untuk menjalankan umrah wajib dan salat berjemaah.
Layanan ini dikelola oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dengan total 27 rute dan 95 halte yang tersebar di berbagai titik, demi mempermudah mobilitas jemaah selama di Makkah.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, memberikan beberapa panduan agar jemaah tidak salah naik bus maupun kebingungan saat kembali ke hotel.
Layanan ini dikelola oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dengan total 27 rute dan 95 halte yang tersebar di berbagai titik, demi mempermudah mobilitas jemaah selama di Makkah.
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, memberikan beberapa panduan agar jemaah tidak salah naik bus maupun kebingungan saat kembali ke hotel.
1. Kenali rute bus
Jemaah diminta untuk menghafal rute bus shalawat yang menuju ke tempat tinggal atau hotel masing-masing.2. Bawa kartu bus
Setiap jemaah akan mendapatkan kartu berisi informasi nomor rute. "Tempelkan kartu ini di tas dokumen agar mudah terlihat," pesan Kabid Mujib Roni di Makkah, Senin (12/5/2025).3. Perhatikan informasi di bus dan halte
Tunggulah di halte terdekat yang sesuai dengan terminal dan rute pada kartu yang dimiliki.4. Tanyakan pada petugas
Jika masih ragu, jemaah dianjurkan untuk bertanya kepada petugas haji Indonesia."Tunjukkan kartu bus, petugas akan membantu mencarikan bus yang tepat," tambahnya.
Mujib menjelaskan bahwa sistem rute bus dirancang agar tidak tumpang tindih, sehingga kemungkinan jemaah tersesat sangat kecil. Ia juga mengingatkan petugas kloter untuk selalu mengimbau jemaah agar membawa kartu bus, kartu Nusuk, serta mengenakan gelang identitas haji setiap saat.
Tambahan informasi, bus shalawat ini dilengkapi dengan AC, mampu menampung hingga 70 penumpang, dan tersedia juga unit khusus bagi jemaah dengan disabilitas.
Mujib menjelaskan bahwa sistem rute bus dirancang agar tidak tumpang tindih, sehingga kemungkinan jemaah tersesat sangat kecil. Ia juga mengingatkan petugas kloter untuk selalu mengimbau jemaah agar membawa kartu bus, kartu Nusuk, serta mengenakan gelang identitas haji setiap saat.
Tambahan informasi, bus shalawat ini dilengkapi dengan AC, mampu menampung hingga 70 penumpang, dan tersedia juga unit khusus bagi jemaah dengan disabilitas.