Achmad Komarudin menunaikan haji bersama kedua orangtuanya yang didorong dengan kursi roda. Foto ist.
Pria itu adalah Achmad Komarudin (44 tahun), jemaah haji asal Gresik, Jawa Timur. Dua lansia yang ia dorong dengan penuh perhatian adalah ayah dan ibunya.
Pemandangan ini terekam kamera saat fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama penyelenggaraan haji tahun 2025di Madinah. Komar tersenyum tipis saat mengetahui direkam, sementara kedua orangtuanya menatap kamera dengan wajah teduh. Video tersebut kemudian menyebar luas di media sosial dan menyentuh hati ribuan orang.
“Ini ibu dan bapak saya. Kami dari Tulungagung, Jawa Timur,” ujar Komar kepada BeritaHaji.id.
Daftar haji beda tahun
Komar menuturkan, kedua orangtuanya mendaftar haji pada tahun 2012, sementara dirinya baru mendaftar dua tahun kemudian, pada 2014. Namun karena program penggabungan mahrom, ia bisa berangkat lebih awal bersama orangtuanya.
“Saya tinggal di Gresik, orangtua di Tulungagung. Alhamdulillah saya bisa ikut berangkat sebagai pendamping,” ungkapnya.
Komar mengaku tak merasa terbebani, meski harus mendorong dua kursi roda sekaligus selama menjalankan ibadah haji. Justru baginya, bisa menemani dan melayani orangtua di Tanah Suci adalah anugerah besar.
“Saya tinggal di Gresik, orangtua di Tulungagung. Alhamdulillah saya bisa ikut berangkat sebagai pendamping,” ungkapnya.
Komar mengaku tak merasa terbebani, meski harus mendorong dua kursi roda sekaligus selama menjalankan ibadah haji. Justru baginya, bisa menemani dan melayani orangtua di Tanah Suci adalah anugerah besar.
Kursi roda tandem buatan sendiri
Kursi roda yang viral tersebut ternyata bukan kursi roda tandem seperti yang banyak dikira. Komar menjelaskan, itu adalah dua kursi roda biasa yang ia susun sedemikian rupa agar bisa didorong bersamaan.
“Itu dua kursi roda biasa, bahkan beda merek. Saya beli di marketplace di Indonesia, lalu saya pastikan ukurannya pas agar bisa dirangkai beriringan,” jelasnya.
Ia meneliti spesifikasi produk secara cermat sebelum membeli. Hasilnya, dua kursi roda itu berhasil dipadukan dan bisa digunakan selama di Tanah Suci.
Mendorong kursi roda dibantu ibu
Meski ibunya sebenarnya masih cukup kuat berjalan, namun karena faktor usia dan untuk efisiensi, akhirnya diputuskan menggunakan kursi roda. Ayahnya memiliki keterbatasan dalam berjalan dan melangkah, sehingga membutuhkan kursi roda sepanjang waktu.
“Saya mendorong dari belakang, ibu di tengah ikut membantu mendorong ayah yang duduk di depan,” jelas Komar.
Koordinasi menjadi kunci dalam mendorong kursi roda “tandem” ini. Saat hendak berbelok, berhenti, atau melewati kerumunan jemaah, Komar dan ibunya harus saling memahami arah dan ritme.
“Kadang kalau ramai, suara saya nggak terdengar oleh ibu. Tapi alhamdulillah, sejauh ini bisa kami atasi,” tambahnya.
Ulang Tahun di tanah suci bersama orang tercinta
Keberangkatan Komar ke Tanah Suci bersama kedua orangtuanya bukan hanya tentang memenuhi panggilan haji, tapi juga menjadi momen yang penuh makna secara pribadi.
Di tengah menjalankan ibadah yang agung ini, Komar akan genap berusia 45 tahun pada Mei 2025 ini.
Tahun ini, ulang tahunnya berbeda dari biasanya. Ia tak merayakannya dengan syukuran di rumah atau kantor, melainkan dengan mendorong kursi roda ayah dan ibunya di Kota Makkah, kota suci yang penuh doa dan harapan.
“Ulang tahun Mei ini, insyaAllah. Semoga dikasih sisa umur yang barokah,” ucapnya
Kisah yang menginspirasi
Saat ibunya hendak shalat di Raudhah maupun tempat yang dikhususkan untuk perempuan, Komar mengantar hingga batas area pria, lalu menunggu di titik temu yang disepakati.
Kisah Komar ini mengingatkan pada teladan cinta seorang anak kepada orangtuanya, seperti kisah Uwais al-Qarni, seorang Tabi’in yang dikenal sangat berbakti kepada ibunya. Bedanya, Komar hadir di masa kini, nyata, sederhana, dan menyentuh.
Hingga artikel ini ditayangkan, video Komar bersama kedua orangtuanya telah ditonton puluhan ribu kali di TikTok melalui akun Tiktok: BeritaHaji.id .
Ribuan komentar membanjiri unggahan tersebut, sebagian besar mendoakan kelancaran hajinya, mengagumi baktinya, dan mengungkapkan harapan bisa meniru keteladanannya.
“Ya Allah, sehatkanlah dan lancarkanlah mereka dalam menjalankan rukun-rukun haji dan jadikanlah mereka haji mabrur dan hajjah mabruroh,” tulis salah satu netizen.