
Proses pengemasan makanan siap saji untuk jemaah haji Indonesia di dapur Raghaeb, daerah Shauqiah, Makkah. Foto: Kemenag.
Makkah. BeritaHaji.id - Aroma rempah-rempah Nusantara tercium kuat dari dapur katering jemaah haji Indonesia di kawasan Shauqiah, Mekkah. Di salah satu dapur besar milik Mohammad Ghoir, para juru masak asal Indonesia tampak sibuk menyiapkan makan siang, yakni nasi putih, ikan patin goreng, dan tumis sayur.
“Hari ini kita memasak nasi putih, ikan patin goreng, dan tumis sayur,” ujar Sahrul, salah satu chef yang ditemui tim Media Center Haji (MCH), Rabu, (14/5/2025).
Diketahui, dapur Raghaeb, tempat Sahrul bekerja, menjadi salah satu dari sekian titik penting pengolahan katering jemaah haji asal Indonesia.
PPIH Datangkan Bumbu Asli Indonesia
Tak tanggung-tanggung, tahun ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mendatangkan 475 ton bumbu asli Indonesia dari total kebutuhan 611 ton. Angka ini melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 76 ton. Langkah ini diambil demi menjaga keaslian rasa hidangan khas tanah air yang disajikan kepada para jemaah.Standar kebersihan dapur pun dijaga ketat. Semua kru dapur mengenakan masker, sarung tangan, dan celemek. Peralatan masak berukuran besar dibersihkan setiap selesai digunakan.
“Setiap kali habis memasak, semua peralatan dan lantai harus dibersihkan,” ujar Sahrul.
Menu yang disiapkan bervariasi setiap hari. Untuk hidangan nasi, tersedia nasi uduk, nasi kuning, nasi goreng, hingga nasi gurih. Sayurannya pun tak kalah beragam, ada tumis wortel, jagung, paprika, jamur, sambal kentang, terong balado, teri balado, hingga acar timun.
Lauk pauknya menyasar selera umum para jemaah Indonesia. Untuk olahan telur ada telur dadar, telur orak-arik, dan telur balado. Olahan ayam pun bervariasi, mulai dari ayam goreng Kalasan, ayam saus mentega, ayam rica-rica, hingga ayam panggang.
Menu yang disiapkan bervariasi setiap hari. Untuk hidangan nasi, tersedia nasi uduk, nasi kuning, nasi goreng, hingga nasi gurih. Sayurannya pun tak kalah beragam, ada tumis wortel, jagung, paprika, jamur, sambal kentang, terong balado, teri balado, hingga acar timun.
Lauk pauknya menyasar selera umum para jemaah Indonesia. Untuk olahan telur ada telur dadar, telur orak-arik, dan telur balado. Olahan ayam pun bervariasi, mulai dari ayam goreng Kalasan, ayam saus mentega, ayam rica-rica, hingga ayam panggang.
Sedangkan olahan ikan mencakup ikan patin goreng, ikan tuna cabai hijau, hingga ikan balado. Bagi pecinta daging, tersedia rendang, semur daging, bistik, dan daging lada hitam.
Semua hidangan disajikan bersama air mineral dan buah, dan dikirim ke pemondokan dalam kondisi hangat. Distribusi dilakukan cepat demi menjaga kualitas rasa dan tekstur.
Sementara itu, Miftahurrohmah, jemaah asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku puas.
Semua hidangan disajikan bersama air mineral dan buah, dan dikirim ke pemondokan dalam kondisi hangat. Distribusi dilakukan cepat demi menjaga kualitas rasa dan tekstur.
Sementara itu, Miftahurrohmah, jemaah asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengaku puas.
“Saya paling suka sambal teri dan telur dadar. Cocok dengan lidah saya," katanya.