PPIH Buka Layanan Aduan Lewat WA dan Aplikasi, Catat Nomornya!

Ma'rifah Nugraha
0

Tim Kawal Haji. Foto: Kemenag.

Makkah. BeritaHaji.id - Dalam rangka meningkatkan pelayanan selama pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025 M, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan dua saluran komunikasi yang dapat diakses oleh jemaah haji maupun keluarga.

Saluran komunikasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat menyampaikan pertanyaan, saran, kritik, dan aduan terkait pelaksanaan ibadah haji.

Dua saluran tersebut adalah aplikasi Kawal Haji yang dapat diunduh melalui App Store dan Play Store, serta WhatsApp Center dengan nomor +966 50 350 0017.

256 Pertanyaan Masuk

Adapun dalam sepekan terakhir, tercatat sebanyak 153 pertanyaan masuk melalui WhatsApp Center dan 103 lainnya melalui aplikasi Kawal Haji. Informasi ini disampaikan oleh penanggung jawab pengelolaan WA Center dan Kawal Haji pada PPIH Arab Saudi, Edayanti, di Jeddah, Selasa (20/5/2025).

Adapun tata kelola dua saluran komunikasi ini dipusatkan di Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah.

"Ada enam personil yang menggawangi dan kerja mereka terbagi dalam dua shift," ujarnya.

Edayanti menjelaskan, setiap pertanyaan yang masuk akan direspons langsung oleh petugas. Jika pertanyaan memerlukan tindak lanjut di lapangan, maka akan segera diteruskan ke penanggung jawab layanan di Daker Bandara, Daker Madinah, atau Daker Makkah.

"Dari data yang terhimpun, pertanyaan yang diajukan jemaah atau keluarga terbagi merata, kisaran 30%, di tiga daerah kerja (Daker)," tuturnya.

Menurutnya, pertanyaan yang paling banyak diajukan berkaitan dengan akomodasi atau hotel, serta barang hilang. Selain itu, banyak juga yang menanyakan layanan transportasi dan kasus jemaah yang terpisah dari rombongannya.

"Ada juga pertanyaan seputar kartu Nusuk yang proses penerbitannya sepenuhnya menjadi kewenangan Syarikah. Di luar itu, ada juga pertanyaan dari Indonesia terkait kondisi keluarganya yang berangkat haji," tambahnya.

Tim PPIH, lanjut Edayanti, juga menerima pertanyaan terkait kondisi kesehatan jemaah. Pertanyaan tersebut diteruskan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang berada di Tanah Suci untuk ditindaklanjuti.

“Alhamdulillah, lebih dari 75% dari pertanyaan yang masuk sudah kita tindaklanjuti hingga selesai. Masih ada 25% pertanyaan yang sifatnya aktif karena masih dalam proses verifikasi dan konfirmasi ke unit layanan terkait agar bisa segera diselesaikan. Tindak lanjut dari pertanyaan yang masuk sangat tergantung dari keakuratan informasi yang diberikan,” paparnya.

Ia menuturkan, melalui dua saluran komunikasi ini, pihaknya ingin berkontribusi sebagai jembatan informasi antara jemaah dan petugas agar proses layanan terus membaik.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top