Makkah. BeritaHaji.id - Tidak semua jemaah haji memiliki kisah unik seperti Delfina Liza (36). Jemaah haji Embarkasi Padang dari Kabupaten Sijunjung, berhasil menapakkan kakinya di Tanah Suci dan telah menunaikan umrah wajib. Ia sempat khawatir tidak diizinkan berangkat karena tengah mengandung.
"Alhamdulillah saya sudah sampai di tanah suci bersama rombongan kloter 11. Kondisi saya sehat, tidak mengalami kendala yang berarti bahkan sudah selesai melaksanakan umrah wajib," tulisnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (24/5/2025).
Baru Tahu Sebelum Berangkat Haji
Idel, sapaan akrabnya, menjalankan ibadah haji kali ini bersama “cabang bayi” yang ada di dalam kandungannya. Ia baru mengetahui dirinya hamil beberapa waktu sebelum keberangkatan ke Tanah Suci."Baru tahunya hamil itu beberapa waktu lalu, saat semua urusan untuk keberangkatan haji ini sudah selesai dan melakukan pengecekan," katanya sesaat sebelum diterbangkan ke Tanah Suci.
Delfina menuturkan bahwa ia mengetahui kehamilannya pada April 2025, setelah melakukan vaksinasi meningitis dan polio sebagai bagian dari persiapan haji.
"Awalnya kaget banget, karena semua urusan untuk keberangkatan haji sudah selesai dan Istitha'ah saya juga sudah keluar," katanya.
Tanda-tanda kehamilan tidak terlalu terasa pada awal-awal. Ia baru merasa tidak enak badan saat kandungannya memasuki usia 8 minggu.
"Karena itu, saya langsung saja melakukan pemeriksaan. Ternyata benar hamil. Tapi kata dokter bayinya sehat, ibunya juga sehat," katanya.
"Setelah dinyatakan sehat oleh dokter kandungan, ia meminta agar diberikan surat rekomendasi kesehatan dan dinyatakan bisa menunaikan ibadah haji," ungkapnya.
Dengan surat keterangan dari dokter tersebut, Delfina kemudian mengurus izin keberangkatan ke Kementerian Agama Sumatera Barat dan dinyatakan layak berangkat.
Ia menyebut bahwa berdasarkan keterangan dari Kemenag dan tim kesehatan, jemaah haji yang tidak diperkenankan berangkat adalah mereka yang usia kehamilannya di bawah 12 minggu atau di atas 26 minggu.
Dengan usia kandungan yang sudah memasuki 14 minggu, Delfina merasa lega karena tetap bisa berangkat.
"Dengan begitu saya dinyatakan boleh berangkat tahun ini dan saya merasa sangat senang sekali. Karena saya mendapatkan dua rejeki sekaligus, bisa berangkat haji dan diberkahi dengan kehamilan juga," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada tim kesehatan dan Kementerian Agama Sumatera Barat yang telah mengizinkannya untuk berangkat haji.
"Mudah-mudahan saya dan bersama bayi saya tetap sehat, semua rangkaian ibadah bisa dilaksanakan dengan baik," tutupnya.
Delfina menuturkan bahwa ia mengetahui kehamilannya pada April 2025, setelah melakukan vaksinasi meningitis dan polio sebagai bagian dari persiapan haji.
"Awalnya kaget banget, karena semua urusan untuk keberangkatan haji sudah selesai dan Istitha'ah saya juga sudah keluar," katanya.
Tanda-tanda kehamilan tidak terlalu terasa pada awal-awal. Ia baru merasa tidak enak badan saat kandungannya memasuki usia 8 minggu.
"Karena itu, saya langsung saja melakukan pemeriksaan. Ternyata benar hamil. Tapi kata dokter bayinya sehat, ibunya juga sehat," katanya.
Dibolehkan Berangkat Haji
Meski sempat diliputi kekhawatiran tidak jadi berangkat, Delfina akhirnya mendapatkan kepastian setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan."Setelah dinyatakan sehat oleh dokter kandungan, ia meminta agar diberikan surat rekomendasi kesehatan dan dinyatakan bisa menunaikan ibadah haji," ungkapnya.
Dengan surat keterangan dari dokter tersebut, Delfina kemudian mengurus izin keberangkatan ke Kementerian Agama Sumatera Barat dan dinyatakan layak berangkat.
Ia menyebut bahwa berdasarkan keterangan dari Kemenag dan tim kesehatan, jemaah haji yang tidak diperkenankan berangkat adalah mereka yang usia kehamilannya di bawah 12 minggu atau di atas 26 minggu.
Dengan usia kandungan yang sudah memasuki 14 minggu, Delfina merasa lega karena tetap bisa berangkat.
"Dengan begitu saya dinyatakan boleh berangkat tahun ini dan saya merasa sangat senang sekali. Karena saya mendapatkan dua rejeki sekaligus, bisa berangkat haji dan diberkahi dengan kehamilan juga," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada tim kesehatan dan Kementerian Agama Sumatera Barat yang telah mengizinkannya untuk berangkat haji.
"Mudah-mudahan saya dan bersama bayi saya tetap sehat, semua rangkaian ibadah bisa dilaksanakan dengan baik," tutupnya.