Doa dan Zikir Menggema, Jemaah Haji Indonesia Padati Muzdalifah

Redaksi
0
Jemaah haji Indonesia tiba di Muzdalifah. Foto Kemenag.

Makkah. BeritaHaji.id - Ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia mulai memadati Padang Muzdalifah setelah menunaikan wukuf di Arafah.

Malam itu, lantunan doa dan zikir menggema di kawasan suci Masy'aril Haram, menandai kekhusyukan ibadah para tamu Allah.

Melansir kemenag.go.id, Jumat, (6/6/2025), pendorongan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dimulai sekitar pukul 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Setengah jam kemudian, jemaah tampak mulai tiba di lokasi.

Untuk kelancaran, Muzdalifah dibagi menjadi beberapa markas berdasarkan syarikah masing-masing jemaah. Setibanya di markas, para jemaah langsung diarahkan oleh petugas untuk melaksanakan salat Magrib yang dijamak dengan Isya.

Di Muzdalifah, jemaah menjalani prosesi mabit atau bermalam hingga melewati tengah malam sebelum melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan lontar jumrah dan mabit berikutnya. 

Selama berada di kawasan ini, jemaah diimbau memperbanyak doa dan zikir di hamparan Masy’aril Haram.

Selama mabit, jemaah tetap dalam kondisi ihram dan diminta menaati larangan-larangan dalam ihram. 

Jemaah baru dibebaskan dari larangan tersebut setelah melontar jumrah aqabah dan melakukan tahallul awal. Namun demikian, larangan berhubungan suami istri tetap berlaku hingga tahallul tsani.

Sebagian jemaah juga memanfaatkan waktu di Muzdalifah untuk mengumpulkan kerikil yang akan digunakan saat prosesi lontar jumrah di Jamarat, Mina. 

Jika belum mendapatkannya, syarikah telah menyiapkan kerikil cadangan untuk kebutuhan tersebut.

Armuzna Bersama Ibunda

Di antara jemaah yang tiba malam itu, Adinda, salah satu anggota kloter 11 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 11), mengungkapkan kebahagiaannya bisa menjalani haji bersama sang ibu.

"Alhamdulillah bisa mendampingi ibu dengan senang selama Armuzna," ujar Dinda yang masih berusia 24 tahun.

Ia tiba di Muzdalifah sekitar pukul 20.30 WAS dan terlihat bersemangat mendampingi sang ibunda, Siti Aminah.

60 Ribu Jemaah Jalani Murur

Sementara itu, sekitar 60 ribu jemaah Indonesia menjalani murur, yaitu prosesi melewati Muzdalifah tanpa bermalam. 

Fasilitas ini diberikan kepada jemaah lanjut usia, penyandang disabilitas, dan mereka yang memiliki risiko kesehatan tinggi.

Dalam pelaksanaan murur, jemaah cukup berhenti sejenak di Muzdalifah tanpa turun dari bus, kemudian langsung diarahkan ke Mina untuk mabit dan prosesi lontar jumrah. 

Jalur bus murur berbeda dari jalur bus jemaah reguler yang bermalam di Muzdalifah.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top