Jemaah Haji 2025 Didominasi Perempuan, 98 Persen Baru Pertama Naik Berhaji

Ma'rifah Nugraha
0
Jemaah haji asal Indonesia. Foto Kemenag.

Makkah, BeritaHaji.id - Sebanyak 203.149 jemaah haji reguler Indonesia telah tiba di Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. 

Mereka tergabung dalam 502 kelompok terbang (kloter) dan membawa beragam latar belakang usia, pendidikan, profesi, serta kondisi kesehatan.

Data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, komposisi jemaah tahun ini didominasi oleh perempuan sebanyak 112.838 orang (55,54%), sementara laki-laki berjumlah 90.311 orang (44,46%).

Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, Dodo Murtado, menyampaikan bahwa penyelenggaraan haji selalu menghadirkan tantangan kompleks. Profil jemaah yang beragam menuntut kerja ekstra dari para petugas.

"Setiap tahunnya, penyelenggaraan haji memiliki tantangan sangat tinggi," ujar Dodo dalam keterangan pers di Makkah, Rabu, 25 Juni 2025.

Dodo mengungkapkan, mayoritas jemaah merupakan calon haji pertama kali. Sebanyak 199.769 orang atau 98,34% belum pernah berhaji, sementara hanya 3.380 orang (1,66%) yang sudah pernah menjalankannya.

"Terlebih, mayoritas atau 199.769 orang (98,34%) belum pernah haji, dan hanya 1,66% atau 3.380 orang yang pernah berhaji,” terang Dodo.

Dari segi usia, ada 44.085 jemaah yang masuk kategori lanjut usia (lansia) dengan usia di atas 65 tahun. Rinciannya, 21.176 orang merupakan jemaah laki-laki dan 22.909 lainnya perempuan.

"Mayoritas jemaah haji lansia (50%), berada pada rentang usia 65 - 70 tahun," ujarnya.

"Di rentang usia ini, jumlah jemaah perempuan lebih banyak yaitu 12.826 orang, dan jemaah laki-laki berjumlah 11.772 orang. Ada selisih jumlah, meski tidak terlalu besar,” ucapnya.

Jemaah haji tertua tahun ini berumur 108 tahun, sedangkan yang termuda berusia 17 tahun. Adapun secara keseluruhan, jemaah lanjut usia tahun ini mencapai 44.163 orang. Rinciannya, 56% (24.598 orang) berusia 65–70 tahun, 32% (14.277 orang) berusia 50–60 tahun, disusul 4.963 orang berusia 81–90 tahun, dan 297 orang di atas 90 tahun.

"Secara umum, jemaah lansia ini masuk kategori jemaah dengan risiko tinggi/risti,” tuturnya.

Dari sisi pendidikan, mayoritas jemaah berasal dari latar belakang Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah 56.833 orang. Disusul lulusan SMA sebanyak 52.796 orang, Sarjana Strata 1 (S1) sebanyak 50.266 orang, dan lulusan SMP sebanyak 10.126 orang.

“Sisanya, berpendidikan diploma, S2, S3, dan lainnya,” ungkap dia.

Bervariasinya latar belakang pendidikan ini sejalan dengan keberagaman profesi jemaah haji Indonesia tahun ini. Dodo menyebut, mereka berasal dari berbagai kalangan mulai dari pegawai swasta, PNS, petani, pedagang, pegawai BUMN, pensiunan hingga pelajar.

Namun, profesi paling banyak diisi oleh ibu rmah tangga yang mencapai 54.927 orang.

"Disusul pegawai swasta (44.421) orang, PNS (39.580) orang, Petani (23.792) orang dan profesi sebagai pedagang (19.042) orang," imbuhnya.

Untuk jemaah berkebutuhan khusus, tercatat ada 472 orang penyandang disabilitas. Mereka terbagi dalam kategori disabilitas kaki sebanyak 303 orang (64,19%), tangan 102 orang (21,61%), dan disabilitas kombinasi kaki-tangan sebanyak 67 orang (14,19%).

"Gambaran dari profil jemaah ini menuntut kerja keras petugas haji dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji,” tandas Dodo.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top