Jemaah haji bisa pulang lebih awal melalui skema tanazlul. Foto Kemenag
Makkah. BeritaHaji.id - Jemaah haji Indonesia yang sedang sakit kini tak perlu menunggu jadwal kloter pulang. PPIH Arab Saudi membuka program tanazul atau pemulangan lebih awal bagi mereka yang butuh penanganan medis segera di tanah air.
Kasi Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Dodo Murtado, menjelaskan bahwa tanazul adalah program pemulangan lebih awal dari jadwal semula, atau dikenal juga sebagai mutasi kloter.
"Program ini diprioritaskan bagi jemaah yang sakit dan membutuhkan perawatan segera di tanah air," ujar Dodo dalam konferensi pers di Makkah, Rabu,11 Juni 2025.
Namun, tak semua jemaah bisa langsung ikut program ini. Dodo menegaskan bahwa tanazul juga mempertimbangkan ketersediaan kursi kosong pada penerbangan kloter tujuan.
"Selain itu, tanazul/mutasi kloter mempertimbangkan ketersediaan seat kosong pada penerbangan pulang di kloter tujuan," jelasnya.
Dodo memaparkan bahwa tanazul dibagi menjadi dua kategori, yakni jemaah sakit dan pengisian seat kosong.
Untuk jemaah sakit, syaratnya meliputi surat rekomendasi dari petugas kesehatan kloter serta surat rekomendasi dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah.
Sedangkan untuk kategori pengisian seat kosong, tanazul diperuntukkan bagi jemaah yang ingin bergabung kembali ke kloter asal dalam embarkasi yang sama, serta jemaah yang harus pulang lebih dulu karena alasan dinas.
Syarat Tanazlul
Adapun syarat tanazul karena penggabungan kloter, meliputi:- Surat pengantar dari PPIH Embarkasi
- Surat pengantar dari Ketua Sektor
Sementara untuk tanazul karena alasan dinas, dokumen yang diperlukan antara lain:
- Surat permohonan mutasi dari jemaah yang bersangkutan dan diketahui Ketua Kloter
- Surat pernyataan tidak menuntut kompensasi atas kekurangan layanan
- Surat dari atasan langsung dari instansi terkait
- Surat pengantar dari Ketua Sektor
"Pengajuan tanazul disampaikan melalui sektor masing-masing, kemudian diteruskan kepada Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah," ujar Dodo.
Ia berharap program ini menjadi solusi agar jemaah yang membutuhkan bisa kembali lebih awal ke Indonesia dengan selamat dan nyaman.