Lima Hari Berturut-turut, PHD ini Dampingi 16 Lansia Thowaf Ifadloh

redaksi
0
Ismail, salah satu Petugas Haji Daerah (PHD) mendampingi lansia saat menjalankan rukun haji. Foto ist.

Makkah. BeritaHaji.id – “Bismillah, tugasku ibadahku.” Kalimat singkat ini menjadi motto yang terus digaungkan Ismail, Petugas Haji Daerah (PHD) dari Kota Semarang yang tergabung dalam Kloter 31 SOC.

Di tengah gelombang manusia yang menunaikan ibadah haji, Ismail menapaki hari-harinya bukan hanya sebagai petugas, tetapi juga sebagai pelayan ibadah yang penuh kasih, sabar, ikhlas dan penuh pengabdian mengharap ridla Allah SWT.

Ismail menceritakan, sejak Senin dini hari 13 Dzulhijjah 1446 H atau 9 Juni 2025, ia bersama tim mulai mendampingi gelombang pertama jamaah menjalankan Thowaf Ifadloh. Ibadah rukun haji ini menjadi titik penting dalam penyempurnaan manasik para tamu Allah.

“Pukul dua pagi kami memulai, dengan iringan doa semoga seluruh jamaah Kota Semarang meraih haji mabrur fi mardhotillah,” kenangnya.

Namun tugas belum selesai di situ. Selasa pagi, 14 Dzulhijjah, ia kembali membersamai rombongan berikutnya dari pukul 07.00 hingga jelang tengah hari.

“Ada kelelahan, tetapi rasa syukur jauh lebih besar. Ini tugas suci,” ujar pria murah senyum itu.

Hari berikutnya, Rabu 15 Dzulhijjah, menjadi momen paling mengharukan. Ia mendampingi enam jamaah lansia risiko tinggi (risti) menjalankan Thowaf Ifadloh dengan mobil golf.

“Mereka tidak menyerah. Meski harus memakai fasilitas khusus seharga 200 riyal per orang, mereka tetap semangat menyempurnakan rukun haji,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Jumat pagi, ia bersama tim kembali menyusuri lantai thawaf bersama 16 jamaah lansia lainnya menggunakan jasa kursi roda.

“Biayanya 350 riyal per orang. Tapi bagi mereka, yang penting bisa menunaikan ibadah. Saya hanya memotivasi dan memastikan mereka tenang dan yakin.”

Sabtu malam, Sekretaris Umum MUI Kota Semarang tersebut kembali membersamai para jamaah perempuan yang baru suci dari haid.

"Kami mulai thawaf setelah Isya, selesai mendekati tengah malam. Ada semangat yang luar biasa dari para jamaah,” kata Ismail.

Akhirnya, pada Ahad pagi 15 Juni 2025, ia mengumumkan dengan penuh syukur bahwa seluruh jamaah Kloter 31 SOC Kota Semarang telah menuntaskan Thowaf Ifadloh.

Pada setiap tahapan membersamai jama'ah Thowaf Ifadloh yg diakhiri dengan sa'i dan tahallul, jamaah diyakinkan bahwa rukun haji, wajib haji dan sunnah haji telah ditunaikan dengan tertib dan sempurna.

Jamaah dinyatakan sah menyandang Haji dan Hajjah.

Setiap jamaah merasakan wisuda haji dengan hati bergetar seraya mengucap hamdalah, menangis haru penuh syukur bahagia.

Petugas pun mengajak mereka berdoa: Allahummaj'al hajjana hajjan mabrura wa sa'yan masykura wa dzanban maghfura wa amalan shaolihan maqbulan wa tijaratan lan tabuur, yaa Alima ma fis suduur akhrijna yaa Allah minadzulumati ilannur. Aamiin.

“Alhamdulillah 100 persen selesai. Semua tertib, semua didampingi, semua kami doakan agar menjadi haji yang mabrur,” ungkapnya.

Dalam kesaksiannya, Ismail tak henti melantunkan doa, seraya memohon agar setiap langkah para jamaah di Tanah Suci menjadi bagian dari keberkahan yang kembali ke tanah air.

“Tugas ini adalah ladang ibadah saya. Saya bukan hanya membimbing, tapi ingin menjadi bagian dari doa dan perjuangan mereka meraih haji mabrur dalam ridla Allah SWT,” tukas dosen UIN Walisongo itu.

Ia mengingatkan diri sendiri dan sejawat petugas agar tetap bekerja keras melayani jemaah. "Bismillah Istiqomah, PHD tetap kerja keras tuntas ikhlas dan Profesional Melayani, membina, melindungi jama'ah haji Indonesia 1446/ 2025 meraih haji mabrur sepanjang umur," ujarnya.

"Allahu Akbar, Allah SWT Maha Mengetahui setiap amal manusia, lahir maupun batin. Namun sepenggal kisah ini penting diketahui sebagai bentuk tahaddus bin ni'mah dan pelajaran untuk diambil hikmahnya," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top