Petugas dan jemaah haji Indonesia. Foto Kemenag.
BeritaHaji.id - Pernyataan Wakil Kepala Badan Pengelola Haji (BP Haji), Danhil Anzar Simanjuntak yang menyebut ada petugas haji hanya ‘nebeng’ tanpa menjalankan tugas maksimal, menuai respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wakil Sekjen MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fahruddin, menilai tudingan tersebut tidak bijak dan cenderung menyamaratakan.
"Karena tugas, tanggung jawab, dan wewenang petugas haji sangat dirasakan kehadirannya oleh jamaah haji untuk membantu dan melayani pelaksanaan ibadah haji secara lebih nyaman dan optimal," ujar Kiai Arif kepada dilansir dari laman MUI, Rabu, 18 Juni 2025.
Kiai Arif mengajak semua pihak untuk menilai kinerja petugas haji secara objektif, dalam kerangka apresiatif dan empatif. Meski begitu, ia juga terbuka terhadap evaluasi demi peningkatan pelayanan di musim haji berikutnya.
Pernah jadi Amirul Hajj, Kiai Arif memahami betul tantangan yang dihadapi para petugas. Menurutnya, mereka punya hak dan kewajiban yang sudah diatur dan harus dijalankan dengan profesionalitas serta integritas.
"Selama petugas haji mampu menjalankan hak dan kewajibannya tersebut secara profesional dan berintegritas, dia lebih mengutamakan dan mengutamakan kewajibannya sebagai petugas haji," jelasnya.
Jika petugas tidak mengabaikan tugas utamanya dalam melayani jamaah haji, lanjut Kiai Arif, maka tidak ada alasan untuk apriori atau salah menilai integritas mereka.
Banyak Petugas Haji yang Profesional
Ia bahkan menyebut banyak contoh nyata profesionalisme di lapangan. Salah satunya adalah petugas haji yang viral karena dengan telaten melayani jamaah haji perempuan lanjut usia.“Begitu pula jika petugas haji tidak mengabaikan tugas utamanya untuk melayani jamaah haji dengan lebih mengutamakan kepuasan kepentingan pribadi,” ujarnya.
Namun, bila ditemukan petugas yang tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, Kiai Arif menegaskan bahwa sudah ada aturan tegas yang mengaturnya.
Beban Kerja Petugas Haji Tak Ringan
Tak hanya soal integritas, beban kerja para petugas haji juga tak ringan. Apalagi jika dilihat dari rasio jumlah petugas dengan jumlah jamaah yang harus dilayani."Belum lagi dengan melihat lebih lanjut tentang jumlah jamaah haji lanjut usia, berkebutuhan khusus, difabel, atau kondisi kesehatan yang kurang optimal,” ungkapnya.
Dalam kondisi semacam itu, Kiai Arif menilai kehadiran petugas haji sangat layak diapresiasi.
“Di sini kita justru sangat respek dengan hadirnya petugas haji,” tutupnya.