Masa Tunggu Haji 36 Tahun, BSI Ajak Masyarakat Nabung Sejak Dini

Ma'rifah Nugraha
0

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Foto BSI.


BeritaHaji.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong pertumbuhan dana murah melalui produk Tabungan Haji. Salah satu strateginya, BSI menghadirkan program Tabungan Haji Berhadiah Umrah untuk mengedukasi masyarakat agar mempersiapkan dana haji secara terencana sejak dini.

“Program ini bertujuan mengajak masyarakat mengatur arus kas (cash flow) secara rutin, sehingga alokasi Tabungan Haji menjadi terstruktur dan terencana. Dengan demikian, saat pelunasan haji tiba, dana telah tersedia tanpa perlu menjual aset atau mencari sumber pendanaan lain," ujar Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, dikutip dari laman BSI.

Nasabah bisa mendapatkan poin undian umrah setiap melakukan top-up saldo Rp1 juta, dengan syarat saldo akhir bulan dan rata-rata saldo bulanan minimal Rp5 juta. Program ini berlangsung mulai 1 Agustus hingga Desember 2025.

Selain itu, BSI juga punya program autodebet mulai dari Rp100 ribu per bulan dan program blokir dana Mabrur Extra Rezeki (MAXI) untuk mendisiplinkan tabungan sejak dini.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi BSI menghadapi fenomena panjangnya antrean keberangkatan haji di Indonesia. Masa tunggu haji saat ini berkisar 16 hingga 36 tahun, tergantung wilayah.

“Masa tunggu haji yang panjang harus dipersiapkan dengan baik, antara lain dengan terus menabung untuk dana pelunasan haji, sehingga 15–25 tahun mendatang dana haji sudah siap,” jelas Anton.

Anton menyebutkan, biaya haji juga berpotensi naik akibat inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Karena itu, kesiapan finansial menjadi kunci utama.

BSI mencatat peningkatan tren Tabungan Haji sebesar 18,74% secara tahunan (year-on-year) hingga mencapai sekitar 6,18 juta rekening. Total dana yang dihimpun mencapai Rp14,2 triliun. Menariknya, sekitar 12% berasal dari kelompok milenial (usia 25–35 tahun) yang mulai sadar pentingnya menabung haji sejak muda.

"Pada 2023–2024, jumlah pendaftar haji di BSI naik 23%. Sejalan dengan meningkatnya animo berhaji, kesadaran digital masyarakat juga bertambah, di mana pendaftaran haji melalui aplikasi mobile banking per akhir 2024 telah mencapai 42%,” ujarnya.

Setiap tahun, Indonesia mengirim sekitar 221 ribu jemaah haji, sesuai kuota yang diberikan Arab Saudi. Dari jumlah itu, sekitar 84,7% atau 172 ribu jemaah berangkat dengan menggunakan Tabungan Haji BSI.

Data Kementerian Agama mencatat, saat ini ada sekitar 5,2 juta orang dalam daftar tunggu haji nasional. Dari jumlah tersebut, 62,70% atau sekitar 3,2 juta di antaranya merupakan nasabah Tabungan Haji BSI.

Namun, ada juga jemaah yang gagal berangkat meski sudah masuk kuota. Penyebabnya beragam.

“Penyebabnya antara lain keterlambatan atau ketidaksanggupan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH), masalah kesehatan yang terdeteksi menjelang keberangkatan, dokumen yang tidak lengkap atau tidak valid, hingga kondisi sakit berat maupun meninggal dunia,” ujar Anton.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top