Kisah Nenek Asma Tanjung yang naik haji, mirip kisah film. Foto Kemenag.
BeritaHaji.id - Cerita perjuangan seorang nenek pada film Emak Ingin Naik Haji begitu menyentuh,m dalam film tersebut digambarkan seorang berusia lanjut yang sangat menginginkan dapat menunaikan ibadah haji. Sayangnya, dengan pendapatannya sebagai penjual kue tak mampu mewujudkan keinginannya ke Tanah Suci, hingga happy ending dengan ia berhasil naik haji, atas uluran tangan seseorang.
Serupa namun tak sama, seorang nenek berusia 78 tahun dari Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, yang berprofesi penjual sate pun memiliki tekad kuat naik haji.
Profesi penjual sate yang tak menenu pendapatannya, tak menjadi penghalang bagi Nenek Asma Tanjung binti Muhammad Khatib Sulaiman. Tak kurang 55 tahun lamanya ia menabung untuk mewujudkan niat suci, hingga akhirnya tahun ini namanya masuk dalam daftara calon jemaah haji. Subhanallah!
Asma Tanjung yang berjualam sate di pasar baru Panyabungan sejak 1970 itu, bersama suaminya sangat teguh menjaga niatnya menunaikan haji. Niatan yang penuh dinamika dan lika-liku, terutama dengan meningkatnya kebutuhan keluarga.
Meski demikian, Asma Tanjung tidak pernah menyerah. Ia terus menabung dari penghasilannya yang terbatas, menyisihkan sedikit demi sedikit dari setiap tusuk sate yang terjual.
Hdup dalam kesederhanaan, Ibu dari lima anak ini tak pernah putus asa. Bersama suaminya, ia mencanangkan niat untuk naik haji, meski tantangan selalu datang. Keinginan itu kadang terhalang oleh kebutuhan sehari-hari, dan saat malam tiba, Asma Tanjung sering merefleksikan perjuangannya, berharap mimpi itu tak hanya menjadi angan-angan.
Setelah suaminya meninggal pada 2009, Asma Tanjung mendaftarkan tabungan haji pertamanya pada 2012. Dibutuhkan waktu 32 tahun untuk mewujudkan pendaftaran tabungan haji pertama. Selama bertahun-tahun, Setiap koin yang terkumpul adalah simbol ketekunan dan cinta yang tak pernah pudar untuk menyempurnakan rukun Islam.
Kini, setelah 55 tahun berjuang dan menabung, Asma Tanjung akhirnya mendapat kesempatan berangkat haji. Dia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 05 Embarkasi Medan (KNO-05) dan berangkat 5 Mei 2025. Ia akan berangkat bersama ratusan jemaah haji lainnya dari Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang, Desa Parbangunan Kec. Panyabungan.
Ketekunan dan keteguhan hati Ibu Asma Tanjung semoga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa dengan niat, kemauan yang kuat dan kerja keras, impian yang tampak jauh namun dapat terwujud. Ini adalah karunia luar biasa dari hasil jerih payahnya berjualan sate, yang kini akan membawa ke Baitullah.