BeritaHaji.id - Wukuf di Arafah merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah haji. Rukun haji yang satu ini sangat penting karena tanpanya, ibadah haji dianggap tidak sah.
Oleh karena itu, seluruh jamaah haji, baik yang sehat maupun sakit, wajib hadir di Padang Arafah pada waktunya untuk melaksanakan wukuf.
Lā ilāha illallāhu waḥdahū lā syarīka lah. Lahul mulku walahul ḥamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr. Allāhummaj‘al fī sam‘ī nūran, wa fī basharī nūran, wa fī qalbī nūran. Allāhummasyraḥ lī ṣadrī, wa yassir lī amrī. Allāhumma innī a‘ūdzu bika min wasāwisis ṣadr, wa min sayyi’āti al-umūr, wa min ‘adzābil qabr. Allāhumma innī a‘ūdzu bika min syarri mā yaliju fī al-lail, wa syarri mā yaliju fī an-nahār, wa min syarri mā tahubbu bihi ar-rīḥ, wa syarri bawā’iqi ad-dahr.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki kekuasaan dan berhak atas segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, jadikanlah pendengaranku, penglihatanku, dan hatiku bercahaya. Lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Aku berlindung kepada-Mu dari bisikan hati, perkara yang buruk, dan dari azab kubur. Aku juga berlindung dari kejahatan yang datang di malam hari dan siang hari. Aku berlindung dari kejahatan yang dibawa angin dan kejelekan zaman."
Selain memperbanyak doa dan dzikir, jamaah juga dianjurkan untuk membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya. Dalam Al-Hawi, Imam Al-Mawardi menyatakan:
Wa yustahabbu an yuktsira min qirā’ati Sūratil-Ḥasyr, faqad ruwiya dzālika ‘an ‘Alī radhiyallāhu ‘anhu.
Artinya: "Disunahkan membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya karena ada riwayat dari Ali bin Abu Thalib tentang hal itu."
Lebih lanjut, Al-Mawardi menambahkan pentingnya bersungguh-sungguh dalam berdoa.
“Hendaklah bersungguh-sungguh dalam doa, sebab hari itu termasuk hari paling utama yang diharapkan terkabulnya doa. Ibnu Musayyab meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada hari di mana Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah.’”
Demikianlah doa yang dibaca Rasulullah SAW saat wukuf di Arafah. Wallahu alam.
Melansir dari laman NU Online, hari Arafah juga menjadi momen paling mulia untuk berdoa. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Malik, “Doa paling utama ialah doa pada hari Arafah.”
Dalam Al-Hawi Al-Kabir, Imam Al-Mawardi mengutip bahwa doa yang sering dibaca Rasulullah saat wukuf di Arafah adalah sebagai berikut:
Dalam Al-Hawi Al-Kabir, Imam Al-Mawardi mengutip bahwa doa yang sering dibaca Rasulullah saat wukuf di Arafah adalah sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي قَلْبِي نُورًا.
اللَّهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَسَاوِسِ الصَّدْرِ، وَمِنْ سَيِّئَاتِ الْأُمُورِ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي اللَّيْلِ، وَشَرِّ مَا يَلِجُ فِي النَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيَاحُ، وَشَرِّ بَوَائِقِ الدَّهْرِ.
Lā ilāha illallāhu waḥdahū lā syarīka lah. Lahul mulku walahul ḥamdu wa huwa ‘alā kulli syai’in qadīr. Allāhummaj‘al fī sam‘ī nūran, wa fī basharī nūran, wa fī qalbī nūran. Allāhummasyraḥ lī ṣadrī, wa yassir lī amrī. Allāhumma innī a‘ūdzu bika min wasāwisis ṣadr, wa min sayyi’āti al-umūr, wa min ‘adzābil qabr. Allāhumma innī a‘ūdzu bika min syarri mā yaliju fī al-lail, wa syarri mā yaliju fī an-nahār, wa min syarri mā tahubbu bihi ar-rīḥ, wa syarri bawā’iqi ad-dahr.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki kekuasaan dan berhak atas segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, jadikanlah pendengaranku, penglihatanku, dan hatiku bercahaya. Lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Aku berlindung kepada-Mu dari bisikan hati, perkara yang buruk, dan dari azab kubur. Aku juga berlindung dari kejahatan yang datang di malam hari dan siang hari. Aku berlindung dari kejahatan yang dibawa angin dan kejelekan zaman."
Selain memperbanyak doa dan dzikir, jamaah juga dianjurkan untuk membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya. Dalam Al-Hawi, Imam Al-Mawardi menyatakan:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُكْثِرَ مِنْ قِرَاءَةِ سُورَةِ الْحَشْرِ، فَقَدْ رُوِيَ ذَلِكَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Wa yustahabbu an yuktsira min qirā’ati Sūratil-Ḥasyr, faqad ruwiya dzālika ‘an ‘Alī radhiyallāhu ‘anhu.
Artinya: "Disunahkan membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya karena ada riwayat dari Ali bin Abu Thalib tentang hal itu."
Lebih lanjut, Al-Mawardi menambahkan pentingnya bersungguh-sungguh dalam berdoa.
“Hendaklah bersungguh-sungguh dalam doa, sebab hari itu termasuk hari paling utama yang diharapkan terkabulnya doa. Ibnu Musayyab meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada hari di mana Allah SWT membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah.’”
Demikianlah doa yang dibaca Rasulullah SAW saat wukuf di Arafah. Wallahu alam.