
Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi berbincang dengan komisioner Komisi Nasional Disabilitas Dante Rigmalia (Foto: Kemenag)
BeritaHaji.id - Musim haji 2025 menjadi babak baru dalam penyelenggaraan ibadah haji yang lebih inklusif. Untuk pertama kalinya, Kementerian Agama (Kemenag) RI melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari petugas haji di Arab Saudi.
Dua komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND), Dante Rigmalia dan Deka Kurniawan, ditugaskan untuk mendampingi jemaah lansia dan disabilitas selama ibadah berlangsung.
Kehadiran mereka membawa warna baru dalam pelayanan yang lebih ramah dan humanis, sekaligus memberikan edukasi langsung kepada para petugas lainnya mengenai kebutuhan kelompok rentan tersebut.
“Terima kasih telah diberikan kesempatan bagi kami penyandang disabilitas untuk menjadi petugas haji dan ikut berperan menyukseskan penyelenggaraan haji,” ungkap Dante saat bertemu dengan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, di Makkah, Minggu (11/5/2025).
Dante yang juga seorang penyandang disabilitas, mengapresiasi kebijakan Kemenag yang membuka ruang partisipasi bagi kalangan difabel. Menurutnya, langkah ini tidak hanya memberikan pengalaman spiritual, tapi juga menjadi wujud konkret pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, menegaskan bahwa pelayanan kepada lansia dan penyandang disabilitas adalah bentuk keberkahan.
“Terima kasih telah diberikan kesempatan bagi kami penyandang disabilitas untuk menjadi petugas haji dan ikut berperan menyukseskan penyelenggaraan haji,” ungkap Dante saat bertemu dengan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, di Makkah, Minggu (11/5/2025).
Dante yang juga seorang penyandang disabilitas, mengapresiasi kebijakan Kemenag yang membuka ruang partisipasi bagi kalangan difabel. Menurutnya, langkah ini tidak hanya memberikan pengalaman spiritual, tapi juga menjadi wujud konkret pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, menegaskan bahwa pelayanan kepada lansia dan penyandang disabilitas adalah bentuk keberkahan.
“Mereka adalah dhuafa dalam arti memiliki keterbatasan dan memerlukan dukungan dari sekitarnya,” ujarnya.
Ia berharap keterlibatan KND dapat memberikan perspektif baru kepada petugas, khususnya dalam menguatkan layanan yang inklusif.
Ia berharap keterlibatan KND dapat memberikan perspektif baru kepada petugas, khususnya dalam menguatkan layanan yang inklusif.
“Kami berharap, kehadiran rekan-rekan KND dapat memperkuat inklusivitas layanan haji Indonesia yang ramah lansia dan disabilitas,” tambahnya.
Dalam penyelenggaraan haji 2025, KND juga menyatakan dukungan atas tagline “Ramah Lansia dan Disabilitas” yang diusung oleh Kemenag. Mereka menilai berbagai terobosan yang dilakukan, seperti skema Murur, Safari Wukuf, dan Tanazzul, menunjukkan komitmen serius dalam melayani jemaah dengan kebutuhan khusus.
“Terobosan ini menunjukkan perspektif yang kuat dan keberpihakan yang tinggi dalam memenuhi hak penyandang disabilitas,” kata Dante menutup pernyataannya.
Dalam penyelenggaraan haji 2025, KND juga menyatakan dukungan atas tagline “Ramah Lansia dan Disabilitas” yang diusung oleh Kemenag. Mereka menilai berbagai terobosan yang dilakukan, seperti skema Murur, Safari Wukuf, dan Tanazzul, menunjukkan komitmen serius dalam melayani jemaah dengan kebutuhan khusus.
“Terobosan ini menunjukkan perspektif yang kuat dan keberpihakan yang tinggi dalam memenuhi hak penyandang disabilitas,” kata Dante menutup pernyataannya.