Menabung dari Warung Sembako, Pasutri Lansia di Sibolga Akhirnya Berangkat Haji

Redaksi
0

Pasangan lansia yang berangkat haji (Foto: Kemenag)

BeritaHaji.id - Suara gemerisik kantong plastik dan aroma minyak goreng adalah saksi bisu perjuangan puluhan tahun Askar Simbolon (75) dan Asniar Pasaribu (69). 

Dari sebuah warung kecil di depan rumah mereka di pinggiran Kota Sibolga, pasangan lansia ini menabung rupiah demi rupiah demi satu tujuan besar yakni berhaji ke Tanah Suci.

Tahun ini, impian yang telah tertunda selama belasan tahun itu akhirnya menjadi kenyataan. Askar dan Asniar tercatat sebagai calon jemaah haji dalam Kloter 23 Embarkasi Medan, bersama rombongan asal Medan dan Padang Lawas Utara.

"Rasanya seperti mimpi," kata Asniar dengan mata berkaca-kaca saat ditemui tim Humas Kemenag Sibolga, Kamis (8/5). 

"Kami sudah tua, tapi Allah beri kesempatan ini di waktu yang terbaik," tambahnya.

Setiap hari, sejak fajar belum menyingsing, Askar telah bersiap di warung sederhana miliknya. Ia menata beras, minyak, telur, sabun, dan mie instan dengan telaten. Tidak ramai pembeli, tetapi cukup untuk mengalirkan rezeki harian yang mereka sisihkan sedikit demi sedikit.

"Kadang cuma laku lima bungkus mie dalam sehari, tapi kami tetap bersyukur," ujar Asniar.

Perjuangan mereka tidak selalu mulus. Tahun 2020, pandemi COVID-19 memukul usaha kecil mereka. Penjualan merosot drastis, dan mereka terpaksa menjual barang secara hutang kepada tetangga yang juga terdampak. Yang lebih pahit, mereka kehilangan seorang anak yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga.

Kesedihan itu nyaris memupuskan niat mereka menunaikan rukun Islam kelima. Namun, dukungan dari keluarga dan warga sekitar membuat semangat mereka kembali menyala.

Askar mengenang masa ketika pertama kali mendaftar haji.

“Waktu itu saya masih kuat angkat karung beras. Sekarang harus dipapah istri, sudah pakai tongkat,” ujarnya sembari tersenyum pasrah.

Kabar keberangkatan mereka disambut haru oleh warga kampung. Tetangga berdatangan untuk mendoakan dan melepas kepergian mereka. Anak-anak mereka pun ikut bergotong-royong menyiapkan perlengkapan haji.

Kini, di usia senja, pasangan ini tak gentar menghadapi perjalanan panjang. Meski tubuh mereka tak lagi muda, semangat dan keyakinan dalam hati tetap menyala terang.

“Ini perjalanan menuju puncak cinta pada Allah. Kami ingin pulang dengan hati yang bersih," ucapnya.


Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top