Wamenag Syafi’i Kenang Perjalanan Spiritual dan Tegaskan Filosofi Pelayanan Haji

Redaksi
0

Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. KH. Romo H.R Muhammad Syafi’i (Foto: Kemenag)

BeritaHaji.id - Dari seorang pengantar jemaah haji di Medan, hingga kini menjadi Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. KH. Romo H.R Muhammad Syafi’i membagikan kisah perjalanan batin dan filosofi pelayanannya yang mendalam saat menyapa ratusan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (12/5).

Dalam sambutannya yang sarat makna, Wamenag mengisahkan pengalaman spiritual pertamanya menunaikan ibadah haji pada tahun 1995, di usia 36 tahun. Ia menggambarkan momen haru saat pertama kali memandang Ka'bah, mengenang perjuangan Rasulullah SAW, hingga menitikkan air mata di Arafah dan Muzdalifah.

“Begitu saya lihat Ka'bah, terbayang oleh saya perjuangan Rasulullah. Seperti apa dia melawan mereka yang tidak setuju dengan agama yang dibawa itu. Menangis terseduh-seduh, dan tangisan ini terus berlanjut ketika saya di Arafah, ketika di Muzdalifah,” kenang Syafi’i penuh haru.

Tak hanya mengenang sisi spiritual, Syafi’i juga berbagi kisah tentang dedikasinya saat pertama berhaji sebagai Wakil Ketua Rombongan (Wakarom), melayani para jemaah lanjut usia dengan sepenuh hati.

“Saya waktu itu meniatkan diri saya melayani jemaah haji. Saya yang mastikan semua koper masuk bus di Jeddah, kemudian sampai ke Mekah,” ujarnya. 

Ia bahkan harus menghadapi cuaca ekstrem hingga mengalami mimisan saat melaksanakan tugas di suhu 48-49 derajat Celsius.

Dalam sambutannya, Syafi’i juga menekankan pentingnya keikhlasan dan kesadaran spiritual dalam tugas pelayanan. Ia mengutip Hadis Qudsi untuk menggambarkan bahwa setiap amal tak luput dari perhatian Allah.

“Setiap hati kita, perbuatan kita, perkataan kita, gak ada yang gak dilihat Allah, gak ada yang gak dicatat Allah, gak ada yang gak dibalas Allah,” ungkapnya dengan tegas.

Ia pun mengaitkan filosofi itu dengan tugas PPIH yang diamanahi untuk melayani para tamu Allah.

"Melayani tamu Allah yang kerindu, kemudian kita membantu melepas kerinduannya untuk bertemu dengan Allah, nggak semua orang mendapat kesempatan itu,” tambahnya.

Menutup sambutan, Wamenag memberi motivasi kepada seluruh petugas haji agar menjalankan tugas dengan tulus.

“Mudah-mudahan Bapak Ibu penuh keikhlasan, mungkin Allah akan membalasnya dengan apa yang menjadi keinginan kita selama ini,” pungkas Syafi’i.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top