Ancaman Bom Lagi! Saudia Airlines Dialihkan ke Medan Saat Bawa Jemaah Haji

Redaksi
0
Jemaah haji di Bandara Kualanamu, Medan. Foto Kemenag.

BeritaHaji.id - Ancaman bom kembali menyasar penerbangan jemaah haji. Kali ini, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV 5688 yang mengangkut 376 penumpang Kloter 33 Debarkasi Surabaya (SUB 13) terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, setelah menerima ancaman via telepon.

Ancaman tersebut diterima pada 21 Juni 2025 oleh Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) yang mendapat informasi dari Kuala Lumpur ACC. Padahal, pesawat itu tengah terbang di rute Jeddah–Muscat (Oman)–Surabaya.

Pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Medan setelah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan.

"Emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, di Jakarta, Sabtu, 21 Juni 2025.

Ia menjelaskan bahwa pesawat mendarat di Bandara Kualanamu pukul 09.27 WIB dan langsung dilakukan penanganan darurat.

Pukul 12.55 WIB, proses pemeriksaan terhadap penumpang dan kru dinyatakan selesai. Setelah itu, pemeriksaan pesawat dilanjutkan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom Polda, TNI AD, TNI AU, Aviation Security, serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara.

Meski ada insiden tersebut, operasional penerbangan di Bandara Kualanamu tidak terganggu. Proses penanganan dilakukan di area isolasi, sehingga aktivitas lepas-landas dan mendarat tetap berjalan normal.

“Kru dan penumpang rencana akan diterbangkan ke Surabaya hari Minggu (22/6), pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama,” lanjut Asri.

Ancaman terhadap pesawat Saudia ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah–Jakarta juga menerima ancaman bom melalui surat elektronik.

Respons Kemenhub

Menanggapi insiden terbaru, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memastikan keselamatan dan keamanan seluruh jemaah tetap menjadi prioritas utama.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak.

"Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali," ujarnya.

Lukman juga memastikan bahwa seluruh langkah penanganan sudah sesuai regulasi yang berlaku.

"Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah–Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top