Jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia. Foto Kemenag.
Jeddah. BeritaHaji.id – Kabar baik datang dari pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci tahun 1446H/2025M menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Data per Minggu, 15 Juni 2025 mencatat 279 jemaah wafat, lebih sedikit dari jumlah pada tanggal yang sama tahun lalu, yakni 298 orang.
“Alhamdulillah perkembangan per hari ini jumlah yang wafat jemaah kita itu lebih kurang daripada hari yang sama pada tahun yang lalu,“ kata Menag di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Minggu, 15 Juni 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Menag usai menyapa para jemaah dari kloter JKS dan UPG yang akan kembali ke Tanah Air melalui Bandara Internasional King Abdulaziz.
Menurut Menag, penurunan angka ini merupakan indikator positif dalam penyelenggaraan ibadah haji, baik secara nasional maupun dari sudut pandang Pemerintah Arab Saudi.
"Menurunnya angka jemaah wafat pada tahun 2025 ini menjadi salah satu indikator penting dalam penyelenggaraan ibadah haji baik secara nasional maupun di mata Pemerintah Kerajaan Arab Saudi," ujarnya.
Sistem Multi Syarikah Sempat Jadi Tantangan
Di sisi lain, Menag juga mengakui bahwa sempat terjadi dinamika dalam implementasi sistem multi syarikah di awal musim haji. Namun menurutnya, seluruh persoalan berhasil diatasi dengan koordinasi yang baik.“Semua teratasi dan tidak ada jemaah yang terlantar atau terbengkalai,” tuturnya.
Ia bahkan mempersilakan wartawan untuk melakukan verifikasi langsung ke lapangan, termasuk berbicara langsung dengan jemaah.
"Silahkan temen-temen wartawan tanyakan langsung ke jemaah. Tidak ada yang ditutup-tutupi, mari kita objektif," tandas Menag.
Dalam kunjungan tersebut, Menag turut didampingi oleh Wakil Menteri Agama Romo H. R. Muhammad Syafi’i, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Sekretaris Ditjen PHU Arfi Hatim, serta Kepala Daerah Kerja Bandara Abdul Basir.