Kemenhub Pastikan Prosedur Aman Usai Ancaman Bom di Pesawat Haji

Redaksi
0

Pesawat Saudia Airlines. Foto BPKH.go.id.

BeritaHaji.id - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memastikan seluruh penanganan terhadap ancaman bom yang dialami Pesawat Saudia Airlines SV 5276 sudah dilakukan sesuai dengan prosedur darurat keamanan penerbangan.

"Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa dalam siaran pers, ditulis Jumat, 20 Juni 2025.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengamanan insiden tersebut.

"Kami memberikan apresiasi kepada segenap pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya yang melakukan langkah cepat sehingga kondisi menjadi aman terkendali dan kondusif," ucapnya.

Saudia Airlines SV 5276 Mendapat Ancaman Bom 

Sebelumnya, pilot pesawat Saudia Airlines SV 5276 yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 Debarkasi Jakarta – Bekasi dari Jeddah ke Jakarta memutuskan mengalihkan penerbangan ke Bandar Udara Kualanamu, Medan.

Pengalihan rute dilakukan setelah pilot menerima informasi adanya ancaman bom melalui surat elektronik (email). Keputusan tersebut diambil usai koordinasi dengan otoritas terkait demi keselamatan penumpang dan kru. Begitu mendarat di Kualanamu, penanganan darurat langsung dilakukan.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru langsung dilakukan setibanya pesawat.

"Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat," ujar Asri dalam siaran pers Kemenhub, Selasa, 17 Juni 2025.

Tak hanya itu, pemeriksaan juga menyasar seluruh bagian pesawat, termasuk kargo dan kabin.

"Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” tambahnya.

Penanganan dilakukan oleh tim gabungan dari Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU, Aviation Security, serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandara.

Meski ada penanganan darurat, operasional di Bandara Kualanamu tetap berjalan normal.

"Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya," jelas Asri.

Tidak Ditemukan Bom

Hasil pemeriksaan menyatakan tak ditemukan adanya bom atau bahan peledak di dalam pesawat.

"Pemeriksaan selesai pada pukul 18.47 WIB dan tidak ditemukan bom atau indikasi bahan peledak lainnya," tegas Asri.

Seluruh penumpang dan kru diinapkan sementara di penginapan terdekat. Dijadwalkan, penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta akan dilanjutkan pada pagi hari berikutnya, Rabu, 18 Juni 2025.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top