Anggota Amirulhaj KH Ahmad Said Asrori saat khutbah. Foto Kemenag.
Makkah. BeritaHaji.id - Di tengah lautan jutaan jemaah haji yang memadati Padang Arafah, KH Ahmad Said Asrori menyerukan pentingnya memperkuat tali persaudaraan serta menumbuhkan kembali semangat kebangsaan, Kamis, 5 Juni 2025.
Dalam khutbah wukuf yang disampaikan di tenda Misi Haji Indonesia, Katib Aam Syuriah PBNU itu menggarisbawahi bahwa momentum wukuf adalah saat yang paling tepat untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.
"Hari ini adalah hari yang dinanti oleh jutaan umat Islam di dunia. Hari ini adalah hari dimana semua jemaah haji berkumpul di Padang Arafah," ucap Kyai Said di hadapan para jemaah.
“Semua bersimpuh, bermunajat dan bersujud di hadapan Sang Pencipta, Allah SWT., untuk meraih ampunan dan ridha-Nya. Lantunan talbiyah bergema memenuhi langit-langit Arafah,” sambungnya.
Nilai Persaudaraan Kemanusiaan
Kyai Said menuturkan Arafah adalah cerminan dari Mahsyar, tempat seluruh umat manusia dikumpulkan tanpa membedakan status atau kedudukan duniawi."Di tempat ini, umat manusia berkumpul dengan pakaian yang sama, berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan Tuhannya. Saat itu, pangkat tak lagi berguna. Jabatan tak lagi digdaya. Status sosial tak lagi berfaedah," katanya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa wukuf di Arafah merupakan pelajaran penting tentang persaudaraan, seiman, sebangsa, dan sekemanusiaan. Ia mengingatkan bahwa lebih dari 1400 tahun silam, Nabi Muhammad SAW telah mendeklarasikan nilai-nilai luhur persaudaraan kemanusiaan.
Kyai Said lantas mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menegaskan prinsip kesetaraan antarmanusia.
“Wahai umat manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian juga satu. Kalian semua anak turun Adam dan Adam dicipta dari tanah. Ketahuilah bahwa tak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab, orang non Arab atas orang Arab, kulit putih atas kulit hitam, kulit hitam atas kulit putih kecuali dengan takwa.” (HR. Imam Ahmad)
Ia menegaskan bahwa persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati tanpa basa-basi, tanpa syarat.
“Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati,” ucapnya.
Nilai Semangat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Kyai Said juga mengingatkan agar antar saudara tidak saling menyakiti, mengkhianati, ataupun menzalimi. Ia menyoroti bahwa bangsa Indonesia yang besar dan majemuk harus menjadikan nilai ukhuwah sebagai semangat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa."Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuhnya.
Ia juga mengajak para jemaah untuk menjadikan keragaman sebagai kekuatan dalam membangun Indonesia menjadi negara besar, maju, dan sejahtera sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Menutup khutbahnya, Kyai Said mengingatkan jemaah akan keistimewaan momen wukuf sebagai waktu mustajab untuk beristighfar dan berdoa.
"Semoga wukuf jemaah haji, dan doa-doa yang kita panjatkan diterima Allah Swt. Semoga Arafah menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang luhur, yang mencintai negara dan bangsa Indonesia, dan mampu meneguhkan persatuan dan persaudaraan antar sesama."
"Semoga kita semua mendapat predikat hajjan mabrura, wa sa’yan masykura, wa dzanban maghfura, wa tijaratan lan tabur,” tutupnya.
Adapun aejumlah pejabat negara turut hadir dalam wukuf di Arafah, termasuk Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala BP Haji Muhammad Irfan Yusuf, Wamenag Romo Mohammad Syafii, Wakil Kepala BP Haji Dahniel Anzar Simanjuntak.
Selain itu hadir juga Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.