41 Hari Dampingi Jamaah di Tanah Suci, Ini Kisah Ikhlas Isron Pasaribu

Ma'rifah Nugraha
0
Isron Pasaribu, Kepala MTsN 4 Padang Lawas. Foto Kemenag.

BeritaHaji.id - Wajah Isron Pasaribu tampak lega saat menyambut kedatangan rombongan haji Kloter 18 asal Padang Lawas di Asrama Haji Medan, Kamis, 3 Juli 2025. 

Di balik senyum bersahajanya, tersimpan kisah perjuangan lebih dari 41 hari di Tanah Suci sebagai Ketua Rombongan (Karom).

Isron yang juga Kepala MTsN 4 Padang Lawas, tahun ini mengemban amanah besar: memastikan puluhan jamaah asal kampung halamannya dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan penuh khusyuk.

Bagi pria yang dikenal sebagai guru teladan itu, tugas sebagai Karom bukan sekadar urusan teknis atau administratif. Ini adalah panggilan jiwa.

"Saya merasa tugas ini adalah amanah besar dari Allah. Saya tidak pernah anggap ini beban, justru saya merasa bahagia bisa membantu saudara-saudara saya dalam beribadah," ujar Isron dengan mata berkaca-kaca.

Sebagai Karom, tanggung jawab Isron tidak main-main. Ia harus menjadi koordinator, pendamping, sekaligus penenang di tengah tantangan fisik dan emosional para jamaah selama pelaksanaan ibadah haji.

"Saya anggap semua anggota rombongan adalah keluarga dekat saya sendiri," ucapnya, kembali dengan suara yang nyaris bergetar.

Tantangan datang silih berganti. Ada jamaah yang kelelahan karena suhu ekstrem, ada pula yang kebingungan di lokasi ibadah. Tak sedikit yang dihantui rasa rindu pada kampung halaman.

"Di situlah saya hadir, menenangkan, mendampingi, dan terus mendorong mereka agar tetap semangat. Saya tidak ingin ada yang merasa sendiri dalam perjalanan suci ini," ungkap Isron.

Waktu istirahat hampir tak ada. Subuh sudah bersiap ke masjid, siang mengurus logistik, malam menjadi tempat curhat bagi jamaah yang sedang diuji secara batin.

"Pagi subuh kami sudah berjalan ke masjid, siang mengatur logistik, malam ada yang perlu pendampingan. Tapi semua itu saya jalani dengan ikhlas. Ketika melihat mereka tersenyum dan menyelesaikan rangkaian ibadah haji dengan lancar, saya merasa sangat bahagia," tuturnya.

Pengalaman sebagai Karom ini, kata Isron, akan menjadi kenangan seumur hidup. Ia merasa bukan hanya pulang dengan gelar haji, tapi juga pelajaran hidup yang mendalam.

"Saya membawa pulang bukan hanya gelar haji, tapi juga pelajaran hidup tentang tanggung jawab, kesabaran, dan cinta kepada sesama," ucapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama, yang menurutnya telah bekerja sangat baik dalam menyelenggarakan ibadah haji tahun ini.

"Tidak ada kendala berarti yang kami hadapi di kloter 18 Padang Lawas, baik di Mekkah, Madinah, maupun saat kembali ke tanah air," ujarnya.

"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah, terutama Kementerian Agama, atas layanan yang luar biasa tahun ini. Dari akomodasi, bimbingan, hingga transportasi semua berjalan lancar," tambah Isron.

Kini, setelah kembali ke tanah air, Isron berkomitmen untuk terus melayani masyarakat, baik melalui dunia pendidikan maupun pengabdian sosial lainnya.

"Semoga ke depan saya bisa terus mengabdi lebih baik lagi, baik di dunia pendidikan maupun di masyarakat," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top