Gus Irfan menyambangi dua hotel yang disiapkan sebagai pusat layanan, yakni Novotel dan Ibis Yogyakarta. Foto Kemenhaj.
Yogyakarta. BeritaHaji.id - Rencana pembukaan Embarkasi Haji Yogyakarta tahun 2026 kian dimatangkan. Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) RI Mochamad Irfan Yusuf turun langsung ke lapangan, Kamis, 27 November 2025 untuk mengecek kesiapan fasilitas hotel yang bakal menampung jemaah.
Dalam kunjungan itu, Gus Irfan menyambangi dua hotel yang disiapkan sebagai pusat layanan, yakni Novotel dan Ibis Yogyakarta. Keduanya akan berfungsi layaknya asrama haji dengan standar pelayanan modern.
Menurut Menhaj, peninjauan ini menjadi bagian dari persiapan Yogyakarta memasuki era baru penyelenggaraan haji setelah ditetapkan sebagai Embarkasi dan Debarkasi Haji melalui Keputusan Menteri Haji dan Umrah RI Nomor 15 Tahun 2025.
Embarkasi ini ditargetkan mulai beroperasi pada 2026 untuk melayani jemaah dari DIY dan sebagian Jawa Tengah.
“Embarkasi ini diharapkan dapat memangkas jarak dan waktu tempuh jamaah, mengurangi kepadatan di embarkasi lain, serta mengoptimalkan fungsi Bandara Internasional Yogyakarta,” tandas Gus Irfan.
Ia menegaskan bahwa seluruh fasilitas harus dicek detail sebelum operasional dimulai.
“Kami ingin memastikan fasilitas dan layanan untuk jemaah haji harus sebaik-baiknya,” kata Gus Irfan.
Menurutnya, pelayanan haji merupakan kerja besar yang menuntut sinergi banyak pihak. “Kami berharap seluruh pihak mempersiapkan diri dengan penuh dedikasi,” sambungnya.
Hotel Ibis dan Novotel YIA akan menyediakan lebih dari 200 kamar untuk jemaah dan petugas.
“Lebih dari 200 kamar akan digunakan untuk jemaah dan petugas dengan konfigurasi tiga orang per kamar," ujarnya.
Termasuk ruang pelayanan pendukung juga dipastikan siap pakai.
“Ballroom serta 11 ruang pertemuan dipersiapkan sebagai pusat layanan yang mencakup kesehatan, dokumentasi, hingga proses pemberangkatan,” sambung Gus Irfan.
“Embarkasi ini diharapkan dapat memangkas jarak dan waktu tempuh jamaah, mengurangi kepadatan di embarkasi lain, serta mengoptimalkan fungsi Bandara Internasional Yogyakarta,” tandas Gus Irfan.
Ia menegaskan bahwa seluruh fasilitas harus dicek detail sebelum operasional dimulai.
“Kami ingin memastikan fasilitas dan layanan untuk jemaah haji harus sebaik-baiknya,” kata Gus Irfan.
Menurutnya, pelayanan haji merupakan kerja besar yang menuntut sinergi banyak pihak. “Kami berharap seluruh pihak mempersiapkan diri dengan penuh dedikasi,” sambungnya.
Hotel Ibis dan Novotel YIA akan menyediakan lebih dari 200 kamar untuk jemaah dan petugas.
“Lebih dari 200 kamar akan digunakan untuk jemaah dan petugas dengan konfigurasi tiga orang per kamar," ujarnya.
Termasuk ruang pelayanan pendukung juga dipastikan siap pakai.
“Ballroom serta 11 ruang pertemuan dipersiapkan sebagai pusat layanan yang mencakup kesehatan, dokumentasi, hingga proses pemberangkatan,” sambung Gus Irfan.
.png)
