
BeritaHaji.id - Menunaikan ibadah haji merupakan momen sakral dalam kehidupan seorang Muslim. Maka, penting bagi jemaah haji untuk memahami setiap tahapannya dengan baik. Yuk, simak ulasan berikut!
Pengertian Ihram dalam Ibadah Haji
Dikutip dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji, ihram adalah salah satu rukun utama dalam ibadah haji yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam.
Secara bahasa, ihram berasal dari kata Arab “haram” yang berarti suci atau terlarang. Dalam konteks haji, ihram menandai masuknya seorang jamaah ke dalam kondisi khusus yang membuatnya tidak boleh melakukan sejumlah hal tertentu.
Tata Cara Ihram Sesuai Sunnah
1. Membaca Niat: Niat ihram sering disalahartikan hanya sebagai momen mengenakan pakaian ihram. Padahal, inti dari ihram adalah niat tulus untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Niat ini biasanya dilafalkan saat mengenakan pakaian ihram sebagai bentuk kesiapan hati dan jiwa.Bacaan niat ihram:
Ù†َÙˆَÙŠْتُ الْØَجَّ والعُÙ…ْرَØ©َ ÙˆَØ£َØْرَÙ…ْتُ بِهاَ Ù„ِلهِ تَعَالَÙ‰
“Aku berniat melaksanakan haji dan umrah, dan aku berihram karena Allah Ta’ala.”
2. Mandi Sebelum Ihram: Mandi ihram sangat dianjurkan, baik bagi laki-laki maupun perempuan, termasuk yang sedang haid. Ini merupakan langkah awal untuk memulai ibadah dalam keadaan bersih dan suci.
3. Menggunakan Wewangian Sebelum Ihram: Menjaga kebersihan dan kerapian juga bagian dari sunnah. Rasulullah SAW bahkan diberi wewangian oleh Aisyah RA sebelum memasuki ihram: “Aku memakaikan wangi-wangian kepada Nabi untuk ihramnya sebelum berihram, dan halalnya sebelum thawaf di Ka’bah.” (HR Bukhari no. 1539)
4. Mengenakan Pakaian Ihram: Pakaian ihram mencerminkan kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah. Untuk laki-laki, terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak berjahit. Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah salah seorang di antara kalian berihram dengan menggunakan sarung dan selendang serta sepasang sandal.” (HR Ahmad)
5. Ihram Setelah Shalat: Disunnahkan untuk shalat terlebih dahulu sebelum niat ihram, baik shalat fardhu atau sunnah. Sebagaimana dalam hadis: “Lalu Rasulullah SAW shalat di masjid (Dzulhulifah) kemudian menunggangi Al Qaswa (unta kesayangannya). Ketika unta tersebut sampai di Al-Baida’ beliau berihram untuk haji.” (HR Muslim)
6. Melafalkan Talbiyah: Talbiyah adalah pernyataan kesiapan dan kepatuhan kepada Allah. Ini wajib dilafalkan saat memasuki miqat:
Ù„َبَّÙŠْÙƒَ اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù„َبَّÙŠْÙƒَ، Ù„َبَّÙŠْÙƒَ Ù„َا Ø´َرِÙŠْÙƒَ Ù„َÙƒَ Ù„َبَّÙŠْÙƒَ، Ø¥ِÙ†َّ الْØَÙ…ْدَ ÙˆَالنِّعْÙ…َØ©َ Ù„َÙƒَ ÙˆَالْÙ…ُÙ„ْÙƒَ، لاَ Ø´َرِÙŠْÙƒَ Ù„َÙƒَ
“Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Ya Allah, tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”(HR Bukhari)
Talbiyah sebaiknya dilafalkan masing-masing, bukan dipimpin atau dijamakkan. Tapi jika terjadi secara spontan bersama-sama, itu tetap diperbolehkan.
Larangan Saat Berihram
Agar ihram tetap sah dan bermakna, ada beberapa larangan yang harus dijauhi:- Untuk laki-laki: tidak memakai pakaian berjahit, sepatu tertutup, dan penutup kepala.
- Untuk perempuan: tidak memakai sarung tangan dan tidak menutup wajah.
- Untuk semua: tidak memakai parfum (setelah niat ihram), tidak memotong kuku atau rambut, tidak berburu, serta tidak melakukan hubungan suami istri.