PPIH Surabaya Minta Jemaah Waspada Usai Ada Kasus Perampasan di Makkah

Redaksi
0
Jemaah haji di Embarkasi Surabaya. Foto Humas Kanwil Kemenag Jatim

BeritaHaji.id - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo, mengimbau para jemaah untuk senantiasa mawas diri dan menjaga keamanan selama menjalankan ibadah haji. 

Hal ini disampaikan menyusul adanya laporan perampasan uang terhadap seorang jemaah asal Kloter 58 Embarkasi Surabaya saat menaiki taksi di Makkah.

“Sesungguhnya kejahatan bisa terjadi di mana-mana. Kita imbau para jemaah untuk meningkatkan kewaspadaannya terlebih saat haji kita berada di luar negeri yang adat, kebiasaan, dan budayanya sangat berbeda dengan keseharian kita,” ujar Sugiyo dalam keterangan resminya, Rabu (28/5/2025).

Sugiyo menjelaskan, perbedaan nilai antara rupiah dan riyal seringkali membuat jemaah kurang waspada. Menurutnya, nilai mata uang riyal memang lebih kecil secara nominal dibandingkan rupiah, sehingga uang 200 riyal yang setara hampir satu juta rupiah bisa dianggap remeh.

“Kami mengimbau kepada jemaah yang sudah berada di Tanah Suci maupun yang akan berangkat ke Tanah Suci untuk tidak membawa uang tunai dalam rupiah maupun riyal dalam jumlah banyak,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya tidak bepergian sendirian ke luar hotel. Menurutnya, jemaah sebaiknya bepergian dalam kelompok kecil agar lebih aman, terutama bagi lanjut usia (lansia).

“Bepergian dalam kelompok kecil sekitar 2-3 orang lebih aman, apalagi jika belum mengenal lingkungan sekitar,” kata Sugiyo.

Imbauan saat Naik Taksi

Jika harus naik taksi, sambung dia, pastikan memilih kendaraan resmi dan hindari mobil tanpa identitas.

“Sebaiknya tanyakan tarif di awal dan catat nomor kendaraan sebagai langkah antisipasi,” sambungnya.

Sugiyo menyarankan agar jemaah tidak bepergian sendiri, baik laki-laki maupun perempuan. Pendampingan sangat penting, terutama bagi jemaah yang lanjut usia.

“Baik laki-laki maupun perempuan harus ada pendamping, apalagi yang lansia atau yang sudah sepuh harus kita dampingi,” ucapnya.

Ia juga memberikan saran teknis untuk naik dan turun kendaraan demi kenyamanan bersama.

“Untuk penumpang laki-laki dan perempuan, laki-laki naik lebih dulu ke kendaraan. Sementara saat turun, sebaliknya, perempuan turun lebih dahulu,” imbuhnya.

“Apabila terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki, jemaah segera melapor kepada petugas haji, karena para petugas akan membantu dan berkoordinasi dengan pihak berwenang,” imbaunya.

Kabar Duka

Di sisi lain, Sugiyo turut menyampaikan kabar duka. Seorang jemaah dari Kloter 85 asal Kabupaten Probolinggo, Sri Umami Kasih (55 tahun), wafat di dalam pesawat sekitar satu jam sebelum mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa (27/5/2025).

Sebelumnya, seorang jemaah haji dari Kloter 76 asal Kota Malang, Gogok Priadi (66 tahun), juga wafat di Kota Makkah, Minggu (25/5/2025).

“Insyaallah, para jemaah wafat dalam husnul khotimah karena dalam rangka memenuhi undangan menjadi tamu Allah di Tanah Suci,” pungkas Sugiyo.

Dengan dua kabar duka tersebut, total jemaah yang wafat dari Embarkasi Surabaya mencapai 11 orang. Adapun, hingga saat ini, Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 88 kloter dengan jumlah 33.452 orang jemaah, atau sekitar 91 persen dari total 36.845 jemaah yang dijadwalkan berangkat.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top