Kadaker Bandara Abdul Basir. Foto Kemenag.
Jeddah. BeritaHaji.id - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara buka suara soal keterlambatan penerbangan jemaah Kloter Kertajati 01 (KJT-01) dari Jeddah.
Mereka menegaskan tetap melakukan pendampingan dan advokasi penuh, meski ada pembatasan akses ke area steril bandara.
"Penerbangan Saudia SV 5296, yang membawa 445 jemaah (203 laki-laki dan 242 perempuan), semula dijadwalkan terbang pukul 19.15 Waktu Arab Saudi (WAS), namun mundur lebih dari enam jam karena kendala teknis," ujar Kepala Daker Bandara, Abdul Basir, di Jeddah, Sabtu, 14 Juni 2025.
Dikatakan, informasi keterlambatan diterima PPIH dari pihak maskapai sekitar pukul 18.45 WAS. Begitu kabar itu diterima, PPIH langsung bergerak cepat.
“Kami langsung bergerak cepat, meminta maskapai untuk memenuhi hak jemaah sesuai kontrak, termasuk pemberian konsumsi selama menunggu penerbangan,” katanya.
“Kami langsung bergerak cepat, meminta maskapai untuk memenuhi hak jemaah sesuai kontrak, termasuk pemberian konsumsi selama menunggu penerbangan,” katanya.
Ia menuturkan endampingan jemaah dilakukan secara intensif, meski ada keterbatasan. Basir menjelaskan, seluruh jemaah sudah berada di dalam gate bandara setelah melewati pemeriksaan imigrasi dan keamanan saat layanan konsumsi dimulai.
"Area tersebut termasuk zona steril yang tidak dapat diakses oleh petugas PPIH karena aturan otoritas bandara," jelasnya.
Meski tak bisa masuk ke area tersebut, PPIH tetap memantau situasi dari luar. Koordinasi dilakukan lewat petugas maskapai yang berada di dalam gate.
“Meski kami tidak bisa masuk ke area tersebut, kami tetap memantau jalannya layanan melalui petugas Saudia di dalam gate. Kami pastikan jemaah tetap terlayani dengan baik dan tidak terlantar,” tegas Basir.
Menurut catatan PPIH, sekitar pukul 20.23 WAS, maskapai mulai membagikan snack kepada jemaah. Disusul makanan berat (hot meal) pada pukul 21.36 WAS.
"Selama itu, jemaah tetap berada dalam kondisi tertib dan aman," ujarnya.
Basir juga memastikan seluruh proses keberangkatan tetap dikawal. Boarding dimulai pada pukul 00.12 WAS dan pesawat akhirnya lepas landas pukul 01.55 WAS, Jumat, 13 Juni 2025.
"Area tersebut termasuk zona steril yang tidak dapat diakses oleh petugas PPIH karena aturan otoritas bandara," jelasnya.
Meski tak bisa masuk ke area tersebut, PPIH tetap memantau situasi dari luar. Koordinasi dilakukan lewat petugas maskapai yang berada di dalam gate.
“Meski kami tidak bisa masuk ke area tersebut, kami tetap memantau jalannya layanan melalui petugas Saudia di dalam gate. Kami pastikan jemaah tetap terlayani dengan baik dan tidak terlantar,” tegas Basir.
Menurut catatan PPIH, sekitar pukul 20.23 WAS, maskapai mulai membagikan snack kepada jemaah. Disusul makanan berat (hot meal) pada pukul 21.36 WAS.
"Selama itu, jemaah tetap berada dalam kondisi tertib dan aman," ujarnya.
Basir juga memastikan seluruh proses keberangkatan tetap dikawal. Boarding dimulai pada pukul 00.12 WAS dan pesawat akhirnya lepas landas pukul 01.55 WAS, Jumat, 13 Juni 2025.
“Seluruh proses kami kawal dari awal hingga keberangkatan. Tidak ada jemaah yang terabaikan,” ujarnya.
Adapun pihak maskapai Saudia juga telah mengeluarkan surat resmi terkait keterlambatan ini. Surat tersebut digunakan PPIH sebagai dasar koordinasi dengan tim PPIH Debarkasi di Tanah Air agar layanan penyambutan tetap optimal.
.jpg)
.jpg)
.png)
