BeritaHaji.id - Tiga jemaah haji asal Indonesia dilaporkan hilang di Makkah. Peristiwa ini menuai keprihatinan dari anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Mahdalena.
Ia mendesak pemerintah, khususnya Kementerian Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, untuk bergerak cepat dan serius dalam upaya pencarian.
"Saya sangat prihatin atas hilangnya tiga jemaah kita di Tanah Suci. Pemerintah harus serius, sigap, dan transparan dalam proses pencarian. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan warga negara kita," ujar Mahdalena di Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.
Menurut Mahdalena, pencarian tidak boleh dilakukan secara manual semata. Ia mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan teknologi dan sistem digital dalam pelacakan jemaah.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan laporan manual," katanya.
Ia menekankan pentingnya kerja sama erat dengan otoritas keamanan Arab Saudi, terutama dalam pemanfaatan kamera CCTV dan data pergerakan jemaah di lokasi-lokasi strategis.
Tak hanya soal pencarian, Mahdalena juga menyoroti komunikasi antara petugas haji dan keluarga jemaah yang hilang. Ia meminta agar keluarga mendapatkan informasi yang jelas dan tidak membingungkan.
Ia juga menilai sistem pengelolaan pergerakan jemaah perlu dievaluasi secara menyeluruh.
"Sudah saatnya ada sistem pelacakan yang lebih modern, dan pemerintah wajib mengevaluasi sistem manajemen pergerakan jemaah secara menyeluruh," ujarnya.
Masalah ini menurutnya tak bisa dianggap enteng, terlebih setiap jemaah adalah tanggung jawab negara.
"Kita tidak boleh anggap sepele hal ini. Komisi VIII akan terus memantau dan meminta laporan perkembangan dari Kementerian Agama secara berkala," tegasnya.
Sebelumnya, tiga jemaah haji Indonesia dilaporkan hilang dari pemondokan mereka di Makkah. Tim petugas haji telah melakukan pencarian intensif, termasuk menyisir berbagai lokasi umum yang biasa dikunjungi jemaah.