Satu Keluarga Asal Madiun Berangkat Haji Bareng, Ini Kisah di Baliknya

Ma'rifah Nugraha
0
Potret keluarga Ely asal Kota Madiun yang berhasil naik haji. Foto : Humas Kanwil Kemenag Jatim.

BeritaHaji.id - Tak ada yang menyangka, pasangan suami istri asal Kota Madiun ini bisa menunaikan ibadah haji bersama dua anaknya di tahun yang sama. Padahal, jadwal keberangkatan mereka terpaut hingga 14 tahun.

Subakdo Wulandoro (56) dan Ely Woro Wijayanti (50), jemaah haji Kloter 52, tak kuasa menahan rasa syukur karena bisa berhaji bersama anak-anaknya, Rizal Muhammad (24) dan Zahra Najla Rasyida (23). Kisah mereka menjadi bukti bahwa ikhtiar dan doa bisa membuka jalan yang tak terduga.

“Alhamdulillah, kami diberikan rezeki luar biasa ini. Dapat berangkat haji sekeluarga, tidak pernah kami bayangkan sebelumnya,” ucap Ely saat ditemui di Asrama Haji Surabaya, Rabu, 2 Juli 2025.

Ely mengaku, awalnya ia dan sang suami mendaftar haji lebih dulu pada 2012.

“Empat tahun kemudian, 2016, kami mendaftarkan kedua anak kami untuk berangkat haji,” lanjut Ely.

Saat itu, keduanya tak pernah menyangka bisa berangkat di tahun yang sama. Ely bahkan membayangkan anak-anaknya kelak berhaji bersama pasangan masing-masing.

“Tidak ada pikiran bisa bareng-bareng, karena jadwalnya jauh sekali,” katanya.

Menurut jadwal, Ely dan Subakdo seharusnya berangkat pada 2022. Namun, keberangkatan mereka tertunda akibat pandemi COVID-19. Sementara Rizal dan Zahra baru terjadwal naik haji pada 2039.

Semua berubah pada Oktober 2024, saat Ely berkonsultasi di Kantor Kemenag Kota Madiun. Niat awal hanya untuk bertanya soal ibadah, namun diskusi dengan petugas justru membuka pintu kesempatan yang besar.

“Pembicaraan saya dan petugas berkembang ke program-program yang ada. Dari situ saya baru tahu ada penggabungan mahram,” ungkap Ely.

Manfaatkan Program Penggabungan Mahram

Penggabungan mahram memungkinkan jemaah dengan hubungan keluarga dekat seperti suami-istri, orang tua-anak, atau saudara kandung yang porsi hajinya terpisah, bisa berangkat bersama. Tentunya dengan sejumlah syarat administratif.

Syarat tersebut antara lain adanya dokumen sah hubungan keluarga (seperti akta nikah atau kartu keluarga), status pelunasan BPIH tahap satu, dan nomor porsi haji sebelum 3 Mei 2020.

Setelah dicek, Rizal dan Zahra memenuhi ketentuan, karena sudah terdaftar sejak 2016. Ely dan Subakdo segera mengurus administrasi dan pengajuan penggabungan mereka dikabulkan.

Kendati tidak terdaftar dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Rizal dan Zahra tetap dapat mengikuti manasik susulan setelah penggabungan disetujui.

Pesan Ely untuk Para Orang Tua

Ely, yang bersama suaminya sehari-hari bekerja sebagai PNS, berpesan kepada para orang tua agar tidak ragu mendaftarkan anaknya naik haji sejak dini.

"Jangan ragu mendaftarkan anak-anak, insyaAllah ada jalan. Bisa saja nanti diberi kesempatan berangkat bersama-sama keluarga seperti kami,” ujarnya.

Ia juga berharap keluarga lain bisa mendapatkan pengalaman serupa, yakni berhaji dalam satu rombongan sebagai keluarga.

Sementara itu, Rizal Muhammad mengaku bersyukur dengan kesempatan langka ini.

“Alhamdulillah untuk karunia yang luar biasa ini. Mungkin ini akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup saya dapat berangkat haji bersama keluarga,” ucapnya.

Dengan usia yang masih muda dan kondisi tubuh yang sehat, Rizal optimistis bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan lancar.

“Semoga kami memperoleh haji yang mabrur,” pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top