Garuda Indonesia. Foto Kemenag.
BeritaHaji.id - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Haji dan Umrah RI menetapkan dua maskapai penerbangan resmi untuk melayani keberangkatan dan kepulangan jemaah haji tahun 2026. Garuda Indonesia dan Saudi Airlines kembali dipercaya sebagai operator utama pelaksanaan ibadah haji 1447 H/2026 M.
Penetapan ini diumumkan melalui akun resmi Instagram Kementerian Haji dan Umrah RI (@kemenhaj.ri) yang menjelaskan rincian embarkasi dan pembagian jemaah antara dua maskapai tersebut.
Garuda Indonesia akan melayani sekitar 102.502 jemaah dari 11 embarkasi, termasuk Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta Pondok Gede, Banten, Surakarta, Yogyakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Sementara itu, Saudi Airlines bertugas menerbangkan sekitar 101.860 jemaah dari enam embarkasi, yakni Batam, Palembang, sebagian Jakarta Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Kertajati (Indramayu), dan Surabaya.
Secara keseluruhan, sebanyak 204.362 jemaah dan petugas kloter akan diberangkatkan menuju Tanah Suci dalam 525 kelompok terbang dari 14 bandara embarkasi dan debarkasi di seluruh Indonesia.
Rangkaian perjalanan haji 2026 dimulai 21 April 2026 (4 Dzulqa’dah 1447 H) saat jemaah mulai memasuki asrama haji. Keberangkatan gelombang pertama menuju Madinah dijadwalkan pada 22 April 2026, sedangkan gelombang kedua menuju Jeddah dimulai 7 Mei 2026.
Puncak haji akan berlangsung pada 26 Mei 2026 (9 Dzulhijjah 1447 H) dengan pelaksanaan wukuf di Arafah. Pemulangan jemaah dijadwalkan dimulai 1 Juni 2026 dan diperkirakan tuntas hingga 30 Juni 2026.
Kementerian Haji dan Umrah menyebut, seluruh penerbangan akan dilaksanakan selama 30 hari masa operasional, dengan pengaturan jadwal keberangkatan dan kepulangan yang terintegrasi antara dua maskapai penyelenggara.
.png)
