Jemaah haji di tanah suci. Foto Kemenag Sulbar.
BeritaHaji.id - Menjelang tenggat pelunasan biaya haji 2026 pada 23 Desember 2025, realisasi pembayaran calon jemaah haji reguler masih jauh dari harapan. Angkanya baru menyentuh belasan persen.
Dari dashboard resmi Kementerian Haji dan Umrah, tercatat 37.315 jemaah reguler telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Jumlah itu baru 18,51 persen dari total kuota 201.585 orang. Sementara jemaah yang sudah memenuhi syarat istitaah kesehatan mencapai 75.961 orang.
Mayoritas calon jemaah disebut masih berada dalam proses administratif sebelum masuk ke fase pembayaran. Tahapan istitaah menjadi salah satu faktor yang harus diselesaikan terlebih dulu.
Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah, Ichsan Marsha, menegaskan bahwa data pelunasan masih bergerak dan akan terus diperbarui.
“Untuk sekarang masih running ya (data calon jemaah yang sudah melunasi Bipih) dan sebenarnya bisa dipantau berkala (melalui laman resmi Kementerian Haji dan Umrah), karena ada tahapan istitaah juga yang menjadi prasyarat pelunasan,” ujar Ichsan, Selasa, 9 Desember 2025, dikutip dari himpuh news.
Situasi serupa juga terlihat pada jemaah haji khusus. Dari total kuota 16.572 orang, baru 107 jemaah yang menyelesaikan pelunasan Bipih atau sekitar 0,43 persen. Adapun yang sudah lolos istitaah berjumlah 657 jemaah.
Sementara itu, jadwal pelunasan tahap pertama telah dibuka sejak 24 November dan akan berakhir pada 23 Desember 2025, setiap hari pada pukul 08.00–15.00 WIB. Pembayaran dilakukan melalui Bank Penerima Setoran (BPS) tempat jemaah menyetor biaya awal.
Tahap ini mencakup beberapa kategori, mulai dari jemaah yang sudah melunasi namun tertunda keberangkatannya, jemaah yang masuk kuota 2026, hingga kelompok lanjut usia yang masuk alokasi prioritas 5 persen.
Untuk memastikan status kelayakan pelunasan, jemaah dapat melakukan pengecekan melalui Siskohat di situs haji.go.id sebelum mendatangi BPS Bipih.


