Aceh Minta Garuda Buka Penerbangan Langsung Umrah dari Bandara SIM

Ma'rifah Nugraha
0
Kepala Dinas Perhubungan dengan Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Foto Dishub Aceh.

BeritaHaji.id – Pemerintah Aceh serius mendorong realisasi penerbangan langsung umrah dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju Arab Saudi.

Harapan itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal saat bertemu dengan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Garuda Indonesia itu, Teuku Faisal diterima oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim. Ia membawa surat resmi dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf tertanggal 15 Juli 2025, yang memuat permintaan agar Garuda memprioritaskan penerbangan langsung umrah dari Banda Aceh.

Potensi Besar dan Rute yang Lebih Ringkas

“Jarak tempuh Aceh – Arab Saudi relatif cukup dekat dan menghemat waktu, hanya 7,5 jam penerbangan sudah tiba di Arab Saudi, tentunya menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen Garuda Indonesia untuk memprioritaskan penerbangan langsung (direct flight) dari Banda Aceh,” ungkap Teuku Faisal, dilansir dari laman Dishub Aceh.

Menurutnya, jumlah jemaah umrah asal Aceh yang mencapai sekitar 32.000 orang per tahun menjadi pasar potensial yang layak digarap. Selain itu, keberadaan Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam juga mendukung kebutuhan akan akses ibadah yang mudah dan efisien.

"Pembukaan rute ini tidak hanya akan memberikan kemudahan bagi masyarakat Aceh, tetapi juga berpotensi meningkatkan geliat ekonomi lokal," ujarnya.

Teuku Faisal menambahkan bahwa selama ini jemaah umrah dari Aceh harus menempuh rute panjang yang melelahkan. Mereka kerap harus transit di kota-kota lain seperti Medan, Jakarta, bahkan Kuala Lumpur, sebelum akhirnya tiba di Tanah Suci.

“Situasi ini tentu saja menambah beban biaya dan waktu bagi para jemaah, khususnya bagi jemaah lansia,” sebutnya.

Dorong Tarif Terjangkau

Selain mendorong pembukaan rute langsung, Pemprov Aceh juga meminta agar Garuda menyesuaikan harga tiket agar lebih terjangkau bagi masyarakat Aceh.

“Perlu ada semacam insentif bagi masyarakat Aceh yang menggunakan Garuda Indonesia, itu harapan kita,” tambahnya.

"Tingginya tarif penerbangan saat ini menyebabkan banyak masyarakat Aceh harus memilih rute luar negeri supaya memperoleh tiket murah," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Aceh terbuka terhadap maskapai manapun, baik nasional maupun asing. Namun Garuda dianggap memiliki tanggung jawab moral lebih besar terhadap Aceh.

"Namun Garuda Indonesia sebagai perusahaan BUMN pelat merah semestinya memberikan perhatian lebih untuk Aceh dengan potensi market yang tinggi dan mempertimbangkan hubungan sejarah dengan masyarakat Aceh," tuturnya.

“Kita paham Garuda Indonesia memiliki keterbatasan armada pasca Covid-19, namun Garuda mestinya memprioritaskan Aceh,” harapnya.

Aceh Siap Jadi Tuan Rumah Event Nasional

Dalam kesempatan yang sama, Teuku Faisal juga mengusulkan agar Garuda Indonesia mempertimbangkan Aceh sebagai lokasi penyelenggaraan event berskala nasional. Menurutnya, hal ini akan berdampak langsung pada promosi pariwisata dan perekonomian daerah.

Menanggapi hal itu, Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim menyampaikan bahwa pihaknya tidak melupakan dukungan masyarakat Aceh sebagai salah satu daerah yang membidani lahirnya Garuda Indonesia.

Pihaknya pun akan menindaklanjuti harapan tersebut dengan upaya rotasi armada dalam waktu dekat agar rute langsung Banda Aceh – Jeddah bisa segera direalisasikan.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top