Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), M. Arfi Hatim. Foto Kemenag.
BeritaHaji.id - Skema One Stop Service (OSS) di asrama haji mendapat apresiasi tinggi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025. Pelayanan yang lebih terintegrasi dinilai sukses memberikan kesan awal yang positif bagi jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, M. Arfi Hatim, dalam kegiatan Evaluasi Implementasi Skema One Stop Service dan Layanan Jemaah Haji di Asrama Haji, yang digelar di Badung, Bali, Kamis, 24Juli 2025.
Arfi menegaskan, peran asrama haji sangat strategis karena menjadi titik awal layanan jemaah di Indonesia.
"Karena kita adalah etalase pertama sebelum para jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci," ujar Arfi.
Menurutnya, jika layanan haji berjalan sukses, maka pelayanan di asrama pun harus dianggap berhasil.
"Hal ini menunjukkan bahwa asrama haji memegang peran vital dalam memberikan pengalaman awal yang nyaman, terorganisir, dan ramah bagi jemaah," katanya.
Skema OSS sendiri mencakup layanan terintegrasi yang melibatkan berbagai instansi. Di antaranya pemeriksaan kesehatan, pengecekan dokumen, pembagian gelang identitas, penyerahan living cost, hingga pengaturan kamar.
Model layanan ini dianggap mampu mempersingkat alur proses dan meminimalisasi kebingungan di kalangan jemaah.
"Seperti yang kita tahu, penyelenggaraan haji adalah layanan pekerjaan satu kesatuan dari berbagai stakeholder. Maka koordinasi yang baik menjadi kunci," tegas Arfi.
Tak hanya soal pelayanan, Arfi juga menyoroti pentingnya sistem Munakosah atau Manajemen Unit Layanan Akomodasi sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan.
Ia mendorong agar seluruh jajaran terus melakukan evaluasi berjenjang demi menyempurnakan penyelenggaraan haji setiap tahunnya.
"Teruslah berkreasi dan berinovasi. Inovasi adalah nafas layanan jemaah haji ke depan," pesannya