Mihrab Masjid Nabawi. Foto Kemenag Malang.
BeritaHaji.id - Setiap jemaah yang melangkah di Masjid Nabawi hampir selalu berhenti sejenak di satu titik yakni mihrab. Tempat imam memimpin salat itu mungkin terlihat sederhana, hanya sebuah lengkungan di dinding kiblat. Namun bagi banyak orang, mihrab menyimpan makna spiritual yang dalam jejak tempat Rasulullah SAW berdiri memimpin para sahabat.
Dikutip dari Himpuh News, Masjid Nabawi di Madinah memang tak pernah kehilangan daya tariknya. Di sinilah Rasulullah SAW menegakkan salat berjamaah, berkhutbah, dan membangun pondasi peradaban Islam. Kini, jutaan jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia datang menziarahi masjid ini. Banyak di antara mereka yang menatap mihrab dengan perasaan haru, seolah kembali pada masa ketika Nabi masih hadir di tengah-tengah umatnya.
Dari Langkah Rasulullah ke Mihrab Modern
Menurut Mansya Aji Putra dalam buku Jejak Sejarah di Dua Tanah Haram, mihrab berarti ruang kecil yang menjorok ke dalam dinding kiblat, berfungsi sebagai penanda arah salat sekaligus tempat imam berdiri.Namun, di masa Rasulullah SAW, bentuk mihrab seperti itu belum ada. Dinding kiblat Masjid Nabawi masih polos. Rasulullah berdiri langsung di depan shaf pertama, sementara mimbar kecil dari tiga anak tangga digunakan untuk khutbah.
Penjelasan ini juga dikuatkan oleh Andika Saputra dalam buku Arsitektur Masjid, yang menyebutkan bahwa konsep mihrab berlekuk baru muncul setelah masa Khulafaur Rasyidin.
Mihrab As-Sunnah, Jejak Tempat Nabi Berdiri
Dari kebiasaan Rasulullah itu, kini dikenal Mihrab As-Sunnah, lokasi tempat beliau biasa berdiri memimpin salat. Letaknya berada di area Rawdah, di antara mimbar Nabi SAW dan rumah Sayyidah Aisyah RA.Menurut Yusuf al-Qaradhawi dalam Tuntunan Membangun Masjid, posisi ini menggambarkan kesederhanaan dan kedekatan Rasulullah dengan jamaah. Ia tidak berada di tempat yang terpisah, tetapi menyatu bersama barisan sahabat.
Mihrab Utsmani dan Perkembangan Arsitektur Nabawi
Seiring bertambahnya jamaah, Masjid Nabawi mengalami perluasan besar pada masa Khalifah Utsman bin Affan RA. Saat itu dibangun Mihrab Utsmani, berbentuk relung seperti yang digunakan sekarang.Posisinya sedikit bergeser dari tempat Rasulullah berdiri dahulu, menyesuaikan dengan perubahan struktur masjid. Mihrab ini menjadi simbol kemajuan arsitektur Islam tanpa menghilangkan nilai sejarahnya.
Jejak Fatimah dan Para Khalifah
Tak jauh dari sana, terdapat Mihrab Fatimah, yang berada di dekat rumah Sayyidah Fatimah RA, putri Rasulullah. Mihrab ini menjadi simbol keteguhan dan kelembutan perempuan dalam ibadah.Ada pula Mihrab Khulafa, peninggalan masa para khalifah setelah Nabi SAW. Keduanya menjadi bagian dari sejarah panjang perkembangan Masjid Nabawi, yang terus diperluas namun tetap menjaga ruh spiritualnya.
Dekat dengan Raudhah, Taman Surga di Bumi
Keistimewaan lain mihrab di Masjid Nabawi adalah letaknya yang berdekatan dengan Raudhah, area yang disebut Rasulullah SAW sebagai “taman dari taman-taman surga”.Raudhah berada di antara rumah Rasulullah dan mimbarnya. Di tempat inilah jamaah sering larut dalam doa, menangis dalam keheningan, dan merasakan kedamaian yang sulit dijelaskan.
Kini, area sekitar mihrab dijaga ketat oleh petugas Masjid Nabawi. Jamaah yang ingin mendekat harus bersabar menunggu giliran. Aturan ini bukan untuk membatasi, melainkan menjaga ketenangan dan kesucian tempat yang menjadi jantung spiritual masjid ini. Nabawi, Titik yang Selalu Menyentuh Jamaah Haji ran Umrah


