Haji 2025 Dievaluasi, Kemenag Beberkan 3 Masalah Krusial

Ma'rifah Nugraha
0
Jemaah Haji Indonesia di Tenda Arafah. Foto Kemenag.

BeritaHaji.id -Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M mendapat apresiasi positif dari Kementerian Agama (Kemenag). 

Lewat evaluasi nasional yang digelar di Surabaya, capaian haji tahun ini dinilai nyaris sempurna, terutama dari sisi pemenuhan kuota. Namun, sejumlah tantangan juga tak luput dari sorotan.

Evaluasi ini berlangsung selama tiga hari, 20–22 Juli 2025, di Oakwood Hotel and Residence, Surabaya. Acara dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief. Ia didampingi Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain serta Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu.

Hadir sebanyak 114 peserta dari Kanwil Kemenag se-Indonesia, termasuk perwakilan dari instansi terkait seperti Pusat Kesehatan Haji, Ditjen Imigrasi, PT Angkasa Pura, Direktorat Bandar Udara, Mabes TNI AU, dan Badan Pengelola Keuangan Haji.

Tantangan Haji 2025

Meski capaian kuota jemaah mendekati angka ideal, Hilman menyebut ada tiga tantangan utama yang terungkap selama proses penyelenggaraan.

“Distribusi kartu Nusuk yang kurang efektif akibat ketidaksesuaian data pramanifest pemvisaan dengan manifest penerbangan. Kedua, kerumitan penggabungan jemaah dalam satu kloter, khususnya bagi mahrom, pendamping lansia, dan disabilitas, dan terakhir perubahan embarkasi (mutasi) setelah visa terbit yang memengaruhi keseragaman syarikah,” jelas Hilman.

Menurutnya, tiga persoalan itu harus ditangani secara sistematis dan menjadi fokus perbaikan tahun depan.

Langkah-langkah Perbaikan

Kemenag pun langsung tancap gas dengan menetapkan sejumlah kebijakan anyar.

“Sebagai langkah perbaikan, Kemenag menetapkan kebijakan baru,” ujar Hilman.

Ia menjabarkan empat poin perbaikan utama:
1. Menghapus pramanifest provinsi dan embarkasi, diganti dengan pramanifest pemvisaan sebagai dasar tunggal.
2. Mempercepat jadwal pelunasan biaya haji, minimal dua minggu sebelum proses pemvisaan.
3. Menetapkan syarikah berbasis embarkasi untuk meminimalkan perbedaan akibat pembatalan atau pergantian visa.
4. Menutup proses mutasi embarkasi sebelum pemvisaan dimulai.

Komitmen Pelayanan Lebih Baik

Hilman menegaskan bahwa evaluasi ini merupakan bagian dari upaya serius pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan haji ke depan.

“Evaluasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan haji 2025 merupakan hasil sinergi banyak pihak.

“Keberhasilan ini buah kerja keras bersama seluruh pihak, dan kami akan terus memperbaiki aspek teknis maupun koordinasi agar penyelenggaraan haji tahun mendatang semakin baik,” kata Hilman.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top